12 Maret, 2009

Ngobrol Jarak Jauh dengan Komputer

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan berbagai cara dan berbagai alat. Misalnya saja komputer. Komputer dapat digunakan sebagai sarana komunikasi jarak jauh, bahkan bisa antar negara dan antar benua. Salah satu caranya adalah dengan “Chatting”. Chatting dapat dilakukan apabila komputer sudah terhubung dengan internet dan pada komputer tersebut sudah terinstal software/program untuk chatting. Singkatnya, definisi chatting adalah suatu fasilitas dalam Internet untuk berkomunikasi sesama pemakai Internet yang sedang on-line. Komunikasi dapat berupa teks atau suara (chatting voice). Nah, kali ini kita akan membahas software program apa saja sih yang digunakan untuk chatting… Ayo siapa yang tahu?

Salah satu program yang digemari untuk chatting adalah dengan “IRC” . Selain itu ada juga MSN Messenger, Yahoo Messenger, ICQ (I Seek you), American On-Line (AOL) dan bahkan saat ini beberapa website memberikan fasilitas langsung untuk para pengunjung yang telah mendaftar sebelumnya untuk chatting. Mau tahu lebih lengkap ngobrol pakai komputer? Silahkan baca terus kelanjutan artikel ini….

Umumnya orang akan memilih program chatting yang paling banyak digemari dan mudah menjalankannya. Sekarang, mari kita lihat cara menjalankan beberapa program untuk chatting dan kelebihannya.

mIRC

Jalankan program mIRC
Setting nickname kamu, email, dan lain-lainnya. Untuk nickname akan lebih baik bila permanen dan telah di register agar tidak diserobot orang atau dikenali sebagai guest oleh server.
Pilih server yang diinginkan. Bisa DalNet untuk Internasional dan lokal sedangkan khusus lokal bisa telkom, wasantara, indonet atau lainnya.
Klik tombol connect to IRC server bila sudah selesai, atau bisa juga menekan tombol berwarna petir kuning. Bila sudah terkoneksi tanda petir akan berubah menjadi dua.
Pilih channel yang kamu inginkan, jika tidak ada dalam list ketik saja nama channelnya, misalnya #jakarta, #indonesia, lalu klik join atau tekan enter.
Kamu akan masuk list chatter. Nama paling atas yang biasanya disertai dengan tanda @ merupakan operator yang berhak mengeluarkan kamu bila anda melanggar peraturan channel.
Bila bicara, tulis pesan pada jendela IRC bagian bawah, lalu tekan enter. Bila ingin percakapan pribadi dengan chatter lain, klik saja dua kali nickname yang ada dalam daftar list.

ICQ
Jalankan program ICQ
Pilih new user bila kamu belum pernah mendaftar sebelumnya. Masukkan nomor register saat ditanya dan masukkan password kamu.
Setelah proses selesai kamu harus login kembali.
Untuk memiliki daftar teman, silakan pilih berbagai macam fasilitas yang disediakan di add/invite user, di bawah kotak ICQ. Jika telah punya nomor ICQ beberapa teman, langsung masukkan nomornya, namun jika kamu ingin teman baru maka cobalah—> Whitepages.
Kamu juga dapat mengorganisir ICQ kamu dengan fasilitas yang lengkap, mulai dari SMS, channel, security dll.

Yahoo!Messenger
Jalankan program Yahoo Messenger
Silakan login dan masukkan password yang biasa kamu pakai di e-mail yahoo, Karenanya Kamu harus punya e-mail di yahoo.com
Cari daftar teman dengan klik—> add, lalu ketikkan user id teman atau kerabat, tentu saja sesama pemakai yahoo.
Untuk menulis pesan pada teman kamu yang sedang on-line klik dua kali pada nick namenya.
Kamu dapat memperlihatkan status kamu, jika on-line berwarna kuning, bahkan kamu dapat menggantinya sesuai dengan bahasa gaul dan kondisi kamu dengan mengklik —>status—>pilih NewStatus—>tulis yang kamu inginkan.

NickName

NickName merupakan nama yang akan muncul dikotak status kamu. NickName bisa nama kamu sebenarnya atau bisa juga menggunakan nama samaran. Untuk lebih baiknya kamu menggunakan NickName yang sama setiap kali chatting sehingga teman-teman kamu akan lebih mudah mengenali kamu.

Register

NickName kamu akan aman bila kamu telah me-register-kan pada server. Dengan diregister, nama NickName kamu tidak akan bisa dipakai oleh orang lain. Masing-masing server mempunyai cara sendiri-sendiri, sebagai contoh sebagai berikut :

Bila memakai telkom : Ketikkan pada jendela status, /msg NickServ register . Setelah semua pesan keluar maka ketikkan lagi di jendela status, /msg NickServ identify untuk mengidentifikasi bahwa NickName itu memang milik kamu. prosedur kedua harus selalu kamu ketikkan sewaktu chatting.

Bila memakai DalNet : Pada jendela status ketikkan /msg NickServ@services.dal.net register . Tunggu beberapa saat sampai keluar semua peraturan dan kamu dinyatakan diterima. Setelah itu bukalah e-mail kamu dan ambillah nomor veryfikasi dari DalNet (dicopy) dan paste-kan di jendela status kamu. apabila prosedur ini tidak kamu penuhi maka NickName kamu akan dihapus. Untuk selanjutnya bila kamu chatting cukup ketikkan di jendela status /msg NickServ@Services.dal.net identify

Server

Banyak server yang bisa digunakan, kamu tidak perlu bingung karena semuanya hampir sama bagusnya hanya saja beda penampilan. Akan tetapi juga perlu dicatat bahwa antar server tidak bisa berhubungan. contohnya bila kamu memakai DalNet dan teman kamu memakai telkom maka kamu tidak akan pernah ketemu. Server-server yang terkenal di Indonesia antara lain : DalNet (banyak macamnya), telkom.net, irc.plasa.com, indonet, wasantara, interaksi, dll.

Channel

Merupakan tempat kamu bisa menemukan teman untuk diajak ngobrol, misalnya di #bandung, #indonesia, #jakarta dll. Kamu bisa membuat channel sendiri apabila kamu menginginkannya, caranyapun mudah.

Ketikkan pada jendela status nama channel yang akan kamu buat. Misal #gaul
Periksa apakah nama tersebut sudah dimiliki orang lain atau belum. pada jendela irc ketik: /msg chanserv info#gaul
Jika belum, ketik: /join #gaul. dan kamu sudah masuk channel #gaul.
Periksa sekali lagi apakah channel tersebut sudah diregritrasi orang lain atau belum. lihat ada/tidak nya sets dari server terhadap channel tersebut. jika tidak ada maka channel itu belum dimiliki orang lain.
Daftarkan channel, ketik: /msg ChanServ register #gaul , ganti password misalnya i love u
Jika berhasil beritahu server bahwa kamu adalah founder pembuat channel tersebut dengan ketik: /msg ChanServ identify #gaul (password)

By : Anistia

Mengenal Virus Komputer

Ternyata, komputer bisa terserang virus juga. Sebenarnya virus komputer itu berbentuk apa ya? Kira-kira, virus komputer itu sama tidak ya dengan virus pada manusia? Lalu apakah virus komputer itu menular? Kemudian, bagaimana caranya agar komputer kita tidak terinfeksi virus? Ingin tahu jawabannya? Silahkan baca kelanjutan artikel berikut ini...

Dalam ilmu kedokteran, virus pada makhluk hidup adalah mikro organisme yang tidak dapat dilihat oleh mikroskop biasa, jadi hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron. Pada ilmu komputer, virus yang dimaksud adalah adalah sebuah program komputer yang memiliki kemampuan untuk menggandakan diri dengan cara menyisipkan program / script ke dalam sebuah file lain. Mirip seperti virus biologis, virus komputer dapat menyebar dengan cepat pada file-file dalam sebuah komputer, atau bahkan menulari file di komputer lain, baik melalui jaringan maupun lewat kegiatan tukar-menukar file. Saat ini banyak virus yang sengaja disebarkan melalui email. Oleh karenanya, jika komputer kita terhubung langsung ke internet, sebaiknya kita harus memasang antivirus dan upayakan agar selalu ter-update (diperbaharui).

Jenis Virus

Dahulu kita mengenal pembagian virus berdasarkan sasaran penyebarannya, yaitu virus boot sector dan virus file. Virus boot sector didesain oleh pembuatnya untuk menginfeksi boot sector, yakni bagian dari sebuah media penyimpanan (disket, hard disk) yang pertama kali dibaca oleh sistem operasi saat media tersebut diakses. Sekali media penyimpanan yang terinfeksi oleh virus jenis ini dipakai untuk melakukan booting, maka virus pun menetap di memory dan siap menginfeksi media penyimpanan lain yang digunakan di komputer yang sama. Belakangan, virus boot sector berkembang menjadi tipe yang lebih ganas, yaitu yang dikenal sebagai virus partisi (partition table). Tabel partisi adalah bagian pada hard disk yang menyimpan data-data CHS (cylinder/head/sector) yang menjadi pedoman bagi sistem operasi untuk melakukan proses pembacaan. Sekali bagian ini dihancur-leburkan oleh virus, maka tentunya hard disk tidak lagi dapat dibaca dan seluruh data didalamnya pun melayang.

Sementara itu, virus file bekerja dengan cara menyisipkan programnya dalam sebuah file. Dahulu, saat penggunaan sistem operasi DOS masih meluas, sasaran virus jenis ini adalah file-file executable, yaitu file yang namanya berakhiran dengan ekstensi .COM atau .EXE. Selain melakukan penularan, virus file seringkali menambahkan perintah-perintah tertentu pada kode program yang ditularinya. Umumnya virus semacam ini memiliki sifat sebagai "bom waktu", dimana program virus akan melakukan aksinya pada waktu-waktu tertentu yang telah ditentukan oleh si programmer. "Aksi" ini bisa bermacam-macam, mulai dari yang ringan seperti menampilkan pesan dan membunyikan speaker, hingga melakukan perusakan dengan menghapus data, atau bahkan memformat hard disk !

Pada saat penggunaan program berbasis Windows mulai marak dengan aneka macam fitur, maka kita kembali mengenal satu jenis virus baru, yakni virus macro. Macro adalah serangkaian perintah, mirip perintah dalam bahasa pemrograman yang disediakan oleh perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya untuk menyusun suatu rangkaian pekerjaan tertentu. Rangkaian perintah tersebut akan dijalankan sekaligus oleh perangkat lunak saat macro dijalankan. Fasilitas macro berguna untuk memudahkan pengguna dalam melakukan langkah-langkah yang berurutan dan berulang-ulang. Celakanya, fasilitas ini akhirnya disalahgunakan oleh tangan-tangan jahil untuk membuat macro yang berisi perintah-perintah penularan dan bahkan perusakan!

Jenis virus macro yang terkenal adalah virus WordMacro yang khusus dibuat untuk menginfeksi file data dari perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word (berekstensi .DOC). Virus jenis ini memiliki hingga ribuan varian dengan aneka macam jenis gangguan. Mulai dari yang hanya menampilkan pesan pada waktu-waktu tertentu, hingga melakukan perusakan pada file. Virus WordMacro tergolong memiliki varian paling banyak karena kode-kodenya yang mudah untuk dimodifikasi. Disamping itu, mempelajari macro pada MS Word tidaklah sesulit mempelajari bahasa Assembly atau C (bahasa pemrograman yang sering digunakan untuk membuat program virus).

Menghindari Ancaman Virus

Sebagai pengguna komputer, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk menghindari sistem kita dari ancaman virus maupun akibat-akibat buruk yang ditimbulkannya:

Pasang Anti Virus pada sistem komputer.
Sebagai perlindungan di garis depan, penggunaan anti virus adalah wajib. Ada banyak anti virus yang beredar di pasaran saat ini. Beberapa yang cukup handal diantaranya adalah McAfree VirusScan (www.mcafee.com) dan Norton Anti Virus (www.symantec.com).
Update database program anti virus secara teratur.
Ratusan virus baru muncul setiap bulannya. Usahakan untuk selalu meng-update database dari program anti virus yang anda gunakan. Database terbaru dapat dilihat pada website perusahaan pembuat program anti virus yang anda gunakan.
Berhati-hati sebelum menjalankan file baru.
Lakukan scanning terlebih dahulu dengan anti virus sebelum menjalankan sebuah file yang didapat dari mendownload di internet atau menyalin dari orang lain. Apabila anda biasa menggunakan sarana e-mail, berhati-hatilah setiap menerima attachment dalam bentuk file executable. Waspadai file-file yang berekstensi: *.COM, *.EXE, *.VBS, *.SCR, *.VB. Jangan terkecoh untuk langsung membukanya sebelum melakukan scanning dengan software anti virus.
Curigai apabila terjadi keanehan pada sistem komputer.
Menurunnya performa sistem secara drastis, khususnya saat melakukan operasi pembacaan/penulisan file di disk, serta munculnya masalah pada software saat dioperasikan bisa jadi merupakan indikasi bahwa sistem telah terinfeksi oleh virus.
Backup data secara teratur.
Tips ini mungkin tidak secara langsung menyelamatkan data kita dari ancaman virus, namun demikian akan sangat berguna apabila suatu saat virus betul-betul menyerang dan merusak data di komputer yang anda gunakan. Setidaknya dalam kondisi tersebut, kita tidak akan kehilangan seluruh data yang telah dibackup sebelumnya.

By: Anistia

Games Edukatif

Pernah mencoba game yang satu ini ?
Game yang bernama lengkap : “Cool School : Where Peace Rules” ini memberikan alternatif permainan yang mengajarkan kemampuan anak untuk berkomunikasi, bersosialisasi dan menyelesaikan masalah melalui negosiasi, kerjasama, dan saling memahami. Permainan interaktif ini dibuat untuk anak usia 5 sampai dengan 7 tahun.

Game ini berbasis bahasa Inggris. Setting games COOL SCHOOL dibuat dengan menarik untuk anak-anak dan digunakan sebagai bagian dari alat pengajaran di kelas. Karakter-karakter yang digunakan adalah penghapus, pensil, meja, buku, bola basket dan masih banyak lagi yang dihidupkan dan masing-masing mempunyai karakter yang unik.

Pemain dapat mencoba 10 lingkungan aktivitas dan menyelesaikan 52 masalah yang berbeda. Area tersebut terdiri dari : The Gym, the auditorium, the cafetaria, a classroom, the playground, the music room, the computer lab, the nurse’s office, the art room, dan the library.

Berdasar dari pembuatnya, software permainan ini mempunyai maksud agar generasi muda dapat lebih bertoleransi satu dengan yang lain dan membuat sekolah sebagai tempat yang aman.

Ukuran file software ini sekitar 150 MB.Games ini dapat didownload secara gratis beserta user manual dan suplement untuk guru-guru
Kalau kalian semua mau download dialamat yang ada dibawah ini ya....
http://www.curriki.org/xwiki/bin/download/Coll_FJLennon/CoolCurriki/ CoolCurriki.zip/CoolCurriki.

By : Anistia

Membakar CD

Setiap hari data-data dan file dikomputer akan memenuhi media penyimpanan (Hardisk) kita. Sehingga ruang hardisk akan berkurang dan semakin menipis. Karenanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti data hilang baik karena virus maupun kerusakan perangkat lainnya kita perlu membuat cadangan (back-up) data dan file tersebut ke media penyimpan lainnya. Misalnya CD atau DVD. Salah satu program/software yang berguna untuk membuat cadangan adalah adalah Nero Express. Membuat cadangan/menggandakan kepingan CD / DVD sering disebut dengan CD Burning (membakar CD).

CD dan DVD adalah medium yang saat ini banyak digunakan sebagai medium data. Perbedaan antara CD dengan DVD adalah pada banyaknya data yang dapat dimuat di dalam kepingan plastik tersebut. DVD dapat diisi sampai dengan 4.7 GB dan CD sampai dengan 670 MB. Kapasitas penyimpanan medium tersebut dapat menjadi lebih besar lagi jika jumlah sisi dan layer pada medium dirubah. Semakin banyak sisi atau layer yang diganakan maka semakin besar data yang dapat diisikan pada kepingan cd tersebut.

Kali ini kita akan menggunakan Nero Start Smart versi 6.6.0.1 yang di dalamnya terdiri dari beberapa pilihan program salah satunya Nero Express.

Nero Start Smart adalah salah satu program yang berguna untuk menggandakan / membakar CD/DVD ke dalam bentuk data (PC Only), Audio seperti MP3, CD, Video seperti VCD, dll. Dalam hal membakar CD/DVD Nero Start Smart sangat berpengalaman, selain mudah digunakan Nero Start Smart sangat cepat dalam hal ini. Sebelum membakar CD/DVD, pastikan bahwa CD-ROM / DVD-ROM yang kita miliki adalah Rewriteable (RW).

Langkah-langkah Bakar File ke CD / DVD :

Pastikan Software Burning serta CDRW atau DVDRW drive sudah terpasang dengan baik.
Masukkan CD atau DVD kosong pada Drive CDRW atau DVDRW anda
Jalankan perangkat lunak khusus untuk membakar file ke cd / dvd kosong.
Sorot dan rekap file-file yang akan dipakai pada software burning. Ketika selesai jalankan perintah burn.
Keluarkan dan dinginkan cd / dvd setelah selesai.


Tambahan :

Bisa saja ada kemungkinan bahwa terjadi kegagalan kopi sehingga membuat medium yang kita bakar menjadi tidak bisa lagi digunakan (kecuali CD/DVD RW).
Pastikan setting software burning sebelum membakar tidak salah. pilih drive yang dapat membakar (bukan image recorder).
Kita dapat membuat file image dengan memilih setting image recorder pada setingannya. Guna dan fungsi dari file image adalah bentuknya yang hanya 1 file hasil penggabungan banyak file. Selain itu dapat juga dijalankan seperti layaknya sebuah cd dengan program atau software image seperti d-tools / daemon tools.

By : Anistia

Memilih keyboard yang nyaman

Keyboard merupakan salah satu komponen yang melengkapi komputer. Bagi kita yang sering menghabiskan waktu di depan komputer, menggunakan keyboard yang benar-benar nyaman dipakai adalah hal yang penting diperhatikan agar jari-jari dan pergelangan tangan kita tidak sakit dan tegang.

Bagaimana memilih keyboard yang baik dan nyaman dipakai? Berikut beberapa tips yang bisa dijadikan pertimbangan.

Pilih keyboard yang ergonomis

Bagi yang sering berinteraksi dengan komputer, disarankan untuk memilih keyboard yang ekonomis. Seperti dilansir monstersandcritics.com, Stefan Willecke dari majalah PC-Welt mengungkapkan, keyboard yang ergonomis akan membantu mengurangi ketegangan pada pergelangan tangan kita. Perhatikan juga kenyamanan dan kemudahan menekan tombol keyboardnya.

Keyboard ergonomis biasanya berbentuk datar dan umumnya dibagi dalam dua segmen. Terkadang juga terdapat track ball yang bisa digunakan sebagai mouse. Semua fasilitas ini dihadirkan guna menghindari pengguna meletakkan tangannya dalam posisi yang salah, yang akan berakibat pada sakit yang berkepanjangan.

Warna keyboard juga berpengaruh pada penglihatan

Ergonomis tidak hanya terbatas pada bentuk dan disain saja. Warna juga menjadi salah satu unsur penting ergonomis. Hindari warna yang kontras, karena warna-warna seperti itu tidak termasuk dalam kategori ergonomis. Pilih warna keyboard yang tidak 'sakit' dipandang mata. Umumnya hitam dan perak menjadi warna pilihan banyak konsumen.

Pertimbangkan fungsi ekstra yang disertakan pada keyboard

Fungsi-fungsi ekstra tersebut akan mempermudah kerja kita selagi bergulat dengan komputer. Beberapa keyboard yang mahal bahkan ada yang dilengkapi tombol untuk memunculkan program kalkulator saku Windows. Ada juga keyboard yang memungkinkan pengguna memberi fungsi pada tombol tambahan. Artinya, seluruh aktifitas yang sudah dilakukan bisa dipanggil kembali hanya dengan menekan sebuah tombol di keyboard.

Keyboard sidik jari

Bagi pengguna yang menginginkan keamanan pada komputernya, bisa dimulai dari keyboard. Pasalnya, saat ini sudah tersedia keyboard yang bisa mendeteksi sidik jari. Sidik jari inilah yang menentukan apakah seseorang bisa menggunakan keyboard tersebut atau tidak.

Pilihlah keyboard dengan port USB

Fasilitas ini akan memudahkan kita yang senang bergelut dengan pemutar MP3 atau kamera digital.

Sesuaikan harga keyboard dengan kanton

Soal harga? Pastinya ada banyak variasi harga keyboard mulai dari US$ 10 untuk keyboard biasa hingga US$ 300 untuk keyboard yang dilengkapi dengan 3 port USB. Sementara itu keyboard ergonomis tersedia dengan harga sekitar US$ 40. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kapasitas kantong kita sesaat akan membeli keyboard.

Rawat keyboard dengan cara rajin membersihkannya

Barang mahal sekalipun, jika tidak dirawat lama kelamaan akan rusak. Gunakan kuas untuk membersihkan sela-sela tombol keyboard. Dan tentu saja, jangan makan atau minum di dekatnya karena bisa saja tanpa sengaja kita menumpahkan makanan atau minuman pada keyboard.

By: Anistia

Mengenal Layar Sentuh & Komponen utamanya

Teman-teman pernah mencoba touch screen / layar sentuh ? Touch screen merupakan sebuah perangkat keras yang mirip seperti monitor komputer tetapi mempunyai kelebihan dibandingkan monitor biasa. Layar sentuh atau dalam bahasa Inggrisnya Touchscreens, touch screens, touch panels atau touchscreen panels adalah layar tampilan komputer yang sensitif terhadap sentuhan manusia, sehingga seseorang dapat berinteraksi dengan komputer dengan cara menyentuh gambar atau tulisan yang terpampang pada layar komputer.

Touchscreen sering dipakai pada kios informasi ditempat-tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Sistem touchscreen tersedia dalam bentuk monitor yang sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada

Touchscreen: Teknologi Tua yang Masih Elegan

Data yang dihasilkan dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan kita yang menyentuh sinyal ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat digunakan.

Touchscreen jenis ini diklaim sebagai jenis touchscreen yang paling canggih dan memiliki banyak keunggulan daripada kedua jenis touchscreen lainnya. Karena tidak menggunakan bahan pelapis metalik melainkan sebuah lapisan kaca, maka tampilan dari layar touchscreen jenis ini mampu meneruskan cahaya hingga 90 persen, sehingga lebih jernih dan terang dibandingkan dengan Resistive touchscreen. Tanpa adanya lapisan sensor juga membuat touchscreen jenis ini menjadi lebih kuat dan tahan lama karena tidak akan ada lapisan yang dapat rusak atau haus ketika di sentuh, tidak ada lapisan yang akan rusak ketika terkena air, minyak, debu, dan banyak lagi.

Kekurangan layar sentuh

Namun touchscreen ini juga bukannya tanpa kelemahan. Meskipun secara fisik kebal terhadap gangguan elemen-elemen luar, kinerja dari layar sentuh ini dapat diganggu oleh elemen-elemen seperti debu, air, dan benda-benda padat lainnya. Sedikit saja terdapat debu atau benda lain yang menempel di atasnya maka layar sentuh dapat mendeteksinya sebagai suatu sentuhan. Sensor-sensor ultrasoniknya akan langsung bekerja dengan baik. Maka itu layar sentuh jenis ini harus dijaga dengan ekstra hati-hati. Layar sentuh jenis ini sangat cocok digunakan pada ruangan training komputer, keperluan dalam ruangan untuk menampilkan informasi dengan sangat jernih dan tajam, presentasi dalam ruangan, dan banyak lagi.

Jenis layar sentuh

Capasitive Touchscreen

Touchscreen jenis ini memiliki cara kerja yang cukup rumit, namun sangat andal dalam ketahanan dan kejernihannya. Capasitive touchscreen memiliki sebuah lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu pembungkus yang bersifat capasitive pada seluruh permukaannya. Panel touchscreen ini dilengkapi dengan sebuah lapisan pembungkus berbahan indium tinoxide yang dapat meneruskan arus listrik secara kontiniu untuk kemudian ditujukan ke sensornya.

Lapisan ini dapat memanfaatkan sifat capacitive dari tangan atau tubuh manusia, maka dari itu lapisan ini dipekerjakan sebagai sensor sentuhan dalam touchscreen jenis ini. Ketika lapisan berada dalam status normal (tanpa ada sentuhan tangan), sensor akan mengingat sebuah nilai arus listrik yang dijadikan referensi. Ketika jari tangan kita menyentuh permukaan lapisan ini, maka nilai referensi tersebut berubah karena ada arus-arus listrik yang berubah yang masuk ke sensor. Informasi dari kejadian ini yang berupa arus listrik akan diterima oleh sensor yang akan diteruskan ke sebuah controller. Controller ini berfungsi untuk meneruskan informasi tersebut ke mesin pengalkulasi posisi dari gangguan atau sentuhan tersebut. Proses kalkulasi posisi akan dimulai di sini.

Kalkulasi ini menggunakan posisi dari ke empat titik sudur pada panel touchscreen sebagai referensinya. Ketika hasil perhitungannya didapat, maka koordinat dan posisi dari sentuhan tadi dapat di ketahui dengan baik. Akhirnya informasi dari posisi tersebut akan diintegrasikan dengan program lain untuk menjalankan sebuah aplikasi.

Capasitive touchscreen sangat berbeda dengan kedua jenis touchscreen sebelumnya. Touchscreen jenis ini baru dapat bekerja jika sentuhan-sentuhan yang ditujukan kepadanya berasal dari benda yang bersifat konduktif seperti misalnya jari-jari kita. Tidak seperti Resistive atau Surface wave yang dapat disentuh dengan jari tangan ataupun stylus, touchscreen ini hanya dapat dioperasikan dengan jari saja. Tetapi dengan adanya sifat seperti ini, maka touchscreen ini tidak mudah terpengaruh oleh gangguan dari benda-benda lain di atasnya seperti misalnya debu atau air.

Tampilan layarnya pun sangat jernih daripada jenis Resistive touchscreen sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam berbagai keperluan interaksi dalam publik umum seperti misalnya di restoran, kios elektronik, lokasi Point Of Sales, dan banyak lagi.

Bagaimana Sebuah Layar Touchscreen Bekerja?

Sebuah layar touchscreen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Touch Sensor

Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh. Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi area pandang dari layar monitor. Maka dari itu ketika kita menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah diberikan oleh kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri dari tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Resistive touchscreen, Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut, merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan benar.

2. Controller

Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhansentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller. Controller tersebut kemudian akan melakukan penerjemahan informasi dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh processor, maka hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan. Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor.

3. Software driver

Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Software driver akan mengatur operating system dari perangkat komputer bagaimana caranya menangani even-even sentuhan yang berasal dari sensor-sensor di atas layar touchscreen. Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini sudah menggunakan driver yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal ini akan membuat sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti sebuah even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver dari perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah touchscreen.

Touchscreen di Mana-mana

Jika teman-teman ingin merasakan layar touchscreen namun tidak punya PDA atau TabletPC, pergilah ke mall-mall atau ke kumpulan mesin ATM. Di sana teman-teman akan menemukan sebuah aplikasi touchscreen yang sangat tepat. Penunjuk direktori atau iklan promosi di mall tersebut sudah bisa kita akses dengan menyentuhkan jari kita di sebuah layar besar. Atau jika kita hanya ingin mentransfer uang tanpa mengambil uang cash, saat ini banyak tersedia mesin ATM dengan touchscreen. Semua itu tentu bertujuan untuk memudahkan kita berinteraksi dengan komputer, sehingga informasi yang ingin dicari dapat cepat tersampaikan. Selain itu, pihak penyedia jasa tentu tidak perlu menyewa seseorang untuk berinteraksi dengan kita dalam mencari informasi. Sangat efisien, bukan? Selamat mencoba!

By : Estilivia

Memperpanjang Usia Monitor

Setiap komputer pasti ada monitornya bukan? Nah, untuk sebuah komputer pribadi, monitor merupakan perlengkapan yang penting. Tanpa monitor kita tidak dapat melihat tampilan dan gambar-gambar yang ada di komputer kita. Karenanya monitor harus kita jaga agar tidak cepat rusak. Bagaimana caranya ? Silahkan baca terus kelanjutan artikel ini.

Perawatan monitor yang oke menjamin monitor kita untuk hidup lebih lama. Tidak percaya? Simak saja cerita singkat berikut ini. Tujuh tahun yang lalu, Agung membeli seperangkat komputer berprosesor Pentium 100 lengkap dengan monitornya. Setelah pergantian abad, ia membeli CPU baru. Kali ini dengan prosesor canggih Pentium 4. Bagaimana dengan monitornya? Ia tetap menggunakan monitor yang lama. Meskipun perangkat monitor yang sudah berusia tujuh tahun tersebut sudah menguning dan lusuh, namun masih bisa menampilkan cahaya terang dari tabungnya.

Minggu-minggu pertama, Agung getol sekali duduk berlama-lama di depan komputer barunya. Sampai pada suatu hari, tiba-tiba layar monitornya redup.. dup! Hwarakadah! Monitor legendarisnya tiba-tiba mati total. Untuk sementara, aktivitas berkomputeria ditunda sampai si Agung membawa monitor tersebut ke tempat perbaikan komputer dan monitor. Setelah selesai diperbaiki, sang teknisi memberikan beberapa komponen-komponen elektronik yang meleleh kepada Agung. Sadarlah ia, bahwa monitornya sudah kepanasan.

Pengalaman adalah guru yang paling bijaksana. Belajar dari pengalaman Agung, kita bisa memperpanjang usia monitor dengan memakainya secara bijaksana. Usia monitor yang lebih dari tiga tahun merupakan usia yang cukup tua. Mungkin bagi orang-orang perkantoran, mereka sudah mulai membuat anggaran untuk mengganti peralatan komputernya. Namun bagi yang berkocek pas-pasan, kita perlu mensiasatinya dengan beberapa tips.

Tips-tips di bawah ini mungkin bisa Anda coba.

Mencabut kabel power supply komputer atau monitor dari stop kontak
Jangan lupa, apabila kita sudah selesai menggunakan komputer, segera matikan tombol on/off monitor dan cabut juga kabel yang menghubungkan komputer atau monitor dengan stop kontak. Dengan demikian, tidak ada lagi aliran listrik yang akan masuk ke komputer kita.

Mematikan monitor ketika komputer sedang idle
Kadang kala, kita sedang men-defragmentasi file-file di hardisk. Dari pada menunggu proses defragmentasi itu selesai, lebih baik kita jalan-jalan sebentar sekitar 30 menit dan matikan pula monitor Anda.

Monitor yang berada di ruangan ber-AC
Bagi kita yang menggunakan komputer di dalam ruangan yang ber-AC, sungguh beruntung, karena AC dapat mendinginkan komponen-komponen elektronik di komputer maupun monitor. Tetapi, perlu dilihat, apakah posisi monitor Anda tepat berada di bawah AC? Bila ya, jangan sampai ada tetesan air AC yang menetes ke monitor. Awas, bisa terjadi hubungan arus pendek jika terkena air.

Monitor yang berada di ruangan TIDAK ber-AC
Pastikan bahwa ruangan tersebut mempunyai aliran udara, seperti jendela atau lubang angin yang mencukupi. Boleh juga menambahkan kipas kecil di atas monitor supaya udara panas segera keluar dari perangkat monitor kit.

Bersihkan monitor seminggu sekali
Cukup dengan kemoceng, kita kipas-kipaskan untuk membersihkan debu-debu yang menempel. Apabila punya waktu luang, bersihkan dengan kain dan pembersih khusus perangkat komputer.

Dijamin monitor kita akan berusia lebih panjang! Semoga panjang umur: monitorku!

Profil Tokoh

Dina, Si Peraih Juara 3 Lomba Cipta Cerpen Jatim

November 27, 2007


SMAdaBO- Pelajar Bojonegoro kembali menorehkan prestasi di tingkat Jawa timur. Dialah Dina Hakha, siswa kelas XII Bahasa SMAN 2 Bojonegoro berhasil menyabet juara 3 lomba cipta Cerpen yang di selenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang. ZZ yang menemuinya di sela-sela aktivitas belajar di sekolah, Dina, cewek berkerudung asal desa Sumodikaran ini dalam cerpennya mengambil tema sosial yakni tentang peran budaya tradisional dalam budaya global. Cerpen setebal 6 halaman berjudul Bay…, bercerita tentang sorang anak penggawa keraton yang dipaksa oleh kelurga untuk menggeluti kesenian wayang.

Sang anak di paksa untuk menjadi dalang mulai sejak kecil. Tetapi sang anak tidak begitu respek, dia lebih tertarik pada band. Pada saat usia kuliah ada sebuah festival seni budaya, dan sang anak ikut festival tersebut akhirnya menang.Ide pembuatn Cerpen, menurut Dina terinspirasi dari pelajaran Antropologi disekolah, gurunya sering menyebut wayang selain itu Dina tidak ingin wayang menjadi budaya yang nasibnya semakin di tinggalkan oleh anak-anak muda indonesia. Apalagi adanya kasus negara tetangga yang mengkliam budaya indonesia menjadi budaya mereka.Dina mengungkapkan bahwa dia tidak ingin wayang salah satu budaya khas Indonesia suatu saat di klaim milik negara lain, Keberhasilan menyabet juara 3, sungguh hal yang membanggakan bagi Dina dan kelurga besar SMAN 2 Bojonegoro . Sebab dia harus bersaing dengan lawan lain yang berasal dari siswa SMA dan mahaiswa se Jawa Timur. Rencanaya 5 Desember mendatang dian akan bertolak ke Malang untuk menerima hadiah, tropi dan piagam. (mp-zz)

By : Anistia

Mengenal Blackberry

Saat ini banyak orang yang membicarakan tentang Blackberry. Bahkan Presiden Amerika Serikat yang baru, Barrack Obama masih menggunakan BlackBerry. Sebenarnya apa sih yang dimaksud Black Berry. BlackBerry adalah perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan surat-e gegas (push e-mail), telepon selular, sms, faksimili Internet, menjelajah Internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya.

Sejarah

Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam mengejutkan dunia.

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkom dan Telkomsel. Excelkom menyediakan dua pilihan layanan yaitu Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server+ (BES+).

BES+ adalah layanan gabungan dari BES dan BIS, ditujukan bagi pelanggan korporasi sehingga pelanggan dapat menerima dan mengirim email kantor yang berbasis Microsoft Exchange, Novel Wise, Lotus Domino dan 10 akun e-mail berbasis POP3/IMAP melalui telepon genggam. Sementara, operator Telkomsel hanya menyediakan Blackberry sebagai bagian dari layanan korporasi dengan Blackberry Enterprise Server. Pada awalnya, layanan Blackberry hanya bisa diakses melalui smartphone Blackberry saja.

Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ketiga operator ini telah menyediakan fasilitas Blackberry Connect yang memungkinkan Blackberry Internet Solution diakses melalui smartphone jenis lain seperti Nokia (N-9500, N-9300, N-9300i, E61), Sony Ericsson P910i, M600i, Palm Treo, Dopod, dan lainnya. Sejauh ini, fasilitas Blackberry memang baru dimanfaatkan oleh para pengguna pribadi dan korporasi, belum merambah hingga bidang pemerintahan dan intelijen seperti di negara-negara lain.

Produk unggulan Blackberry

Produk yang menjadi andalan utama dan membuat Blackberry digemari di pasar adalah surat-e gegas (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan surat-e gegas karena seluruh surat-e baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) “didorong” masuk ke dalam Blackberry secara otomatis. Pengguna tidak perlu mengakses internet terlebih dulu dan membuka satu persatu surat-e yang masuk, atau pemeriksaan surat-e baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi,

Blackberry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk. Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan. Yahoo Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan Blackberry. Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol” (chatting) di internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukan nya melalui jaringan nirkabel. Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada Blackberry.

Penggunaan Blackberry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi Blackberry (Blackberry Connect). Dengan Blackberry Connect, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam Blackberry untuk memanfaatkan Blackberry Internet Solution. Pengguna hanya perlu menginstalasi Blackberry Connect pada smartphone merek apapun yang dimiliki, kita bisa memanfaatkan Blackberry Internet Solution.

Sistem Operasi

RIM menyediakan sistem operasi multi-tugas (multi-tasking operating system - OS) bagi Blackberry yang memungkinkan penggunaan secara intens dari sebuah alat . OS menyediakan dukungan bagi MIDP 1.0 dan WAP 1.2. Versi sebelumnya memungkinkan sinkronisasi nirkabel melalui e-mail dan kalendar Microsoft Exchange Server, dan juga e-mail Lotus Domino. Sementara OS 4 yang terbaru erupakan pelengkap dari MIDP 2.0, and memunkinkan aktivasi nirkabel lengkap dan sinkronisasi dengan e-mail, kalendar, daftar tugas, catatan dan buku telepon, serta tambahan dukungan bagi Novell GroupWise and Lotus Notes.

Perangkat Lunak

Blackberry menyediakan berbagai perangkat lunak yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasi. Blackberry Enterprise Server (BES) Perangkat genggam Blackberry terintegrasi pada sistem e-mail yang terorganisasi melalui paket perangkat lunak yang disebut Blackberry Enterprise System (BES). BES dapat digunakan oleh jaringan e-mail yang berbasis Microsoft Exchange, Lotus Domino, dan Novell Group Wise. Khusus pada pengguna individu, mereka dapat menggunakan layanan e-mail nirkabel yang disediakan oleh provider tanpa harus menginstalasi BES. Para pengguna individu dapat menggunakan Blackberry Internet Solution tanpa harus menginstalasi BES di smartphone mereka. BES memang ditujukan bagi pelanggan korporasi dengan cakupan usaha yang besar. Perangkat lunak ini mengintegrasikan seluruh smartphone Blackberry pada suatu organisasi dengan sistem perusahaan yang telah ada. Keuntungan yang diperoleh adalah memperluas komunikasi nirkabel dan data perusahaan kepada pengguna aktif dengan cara yang aman.

BlackBerry Professional Software (BPS)

BPS merupakan komunikasi nirkabel dan kolaborasi solusi bagi usaha kecil dan menengah. Ia menghadirkan berbagai fitur yang dibutuhkan karyawan, dalam sebuah paket yang mudah dipasang dan harga yang lebih murah. BlackBerry Internet Service (BIS) Perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail yang berbasis Post Office Protocol (POP3) dan Internet Message Access Protocol (IMAP), menerima dan mengirim pesan instan, serta berselancar di Internet. Dengan BIS, kita juga dapat membuka tambahan data (attachment) dalam bentuk excel, word, powerpoint, pdf, zip, jpg, gif dengan tingkat kompresi data yang tinggi.

BlackBerry Mobile Data System (BlackBerry MDS)

sebuah aplikasi optimisasi pengembangan kerangka kerja untuk BlackBerry Enterprise Solution, menyediakan Anda sebuah alat pengembangan untuk membangun, menyebarluaskan, serta mengatur interaksi antara BlackBerry smartphones dan aplikasi perusahaan.

Jaringan Seluler

Smartphone Blackberry dapat beroperasi pada berbagai jaringan seluler berikut, yaitu

CDMA2000 1X Ev-DO

Jaringan CDMA2000 1X memungkinkan kita untuk memelihara koneksi jaringan nirkabel untuk layanan data. Jaringan ini menyokong layanan untuk data berkecepatan-tinggi, dirancang untuk komunikasi data di area luas serta menawarkan layanan suara berkualitas tinggi. Dukungan oleh Ev-DO (Evolution Data Optimized atau Evolusi Optimalisasi Data) pada beberapa smartphone, memungkinkan pencarian dan pencantuman data dengan lebih cepat lagi.

GSM/GPRS/EDGE/UMTS

Jaringan GSM/GPRS/EDGE/UMTS memungkinkan kita untuk memelihara koneksi virtual dengan jaringan nirkabel untuk layanan data. GPRS (General Packet Radio Service), EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution) dan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) adalah sebuah jaringan paket yang bisa dipakai bergantian, dirancang untuk komunikasi data pada area luas. sementara GSM (Global System for Mobile Communications) memberikan layanan suara berkualitas tinggi. UMTS, atau biasa dikenal sebagai 3GSM, memberikan sinkronisasi suara dan fungsionalitas data, memberikan dukungan bagi perpindahan data dengan kecepatan tinggi.

Mike

Jaringan Mike mengggunakan teknologi Digital Enhanced Network (iDEN) yang telah terintegrasi. Teknologi yang serba digial ini dirancang untuk menyediakan suara berkualitas tinggi serta transmisi yang berskala nasional

Mobitex dan Nextel

Jaringan Mobitex dan Nextel adalah jaringan yang dirancang untuk komunikasi data nirkabel pada area yang luas. Ia menyediakan cakupan yang luas dan penetrasi ke dalam gedung, pencarian data dengan mulus, pengiriman dan peneriman pesan dengan sangat cepat, serta layanan pesan tingkat lajut yang dapat diandalkan.

Wireless Local Area

Wireless Local Area Networks (WLANs) beroperasi pada frekuensi yang tidak memiliki izin dan biasanya digunakan untuk mengalihkan kemacetan jaringan perusahaan di udara. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir kebutuhan akan jaringan LAN yang tradisional. WLAN dirancang dengan tujuan agar departemen IT bisa mengatur jaringan nirkabel mereka sendiri, memungkinkan mobilitas internal bagi fasilitas yang diperuntukkan bagi karyawan perusahaan. Dengan adanya Voice over IP (VoIP), WLANs kini bisa digunakan untuk menghantarkan data maupun suara.

Wi-Fi

Smartphone yang menggunakan jaringan Wi-Fi hanya memungkinkan pengguna untuk mengakses internet di tempat-tempat yang berada dalam jangkauan jaringan Wi-Fi. Daerah yang berada dalam cakupan Wi-Fi biasanya disebut dengan istilah Hotspots. Hotspot bisa berupa daerah komersial seperti kafe dan restoran, fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah, maupun daerah pribadi seperti rumah. Hadirnya sebuah jaringan baru seperti UMA (Unlicensed Mobile Access), atau dapat pula disebut GAN (Generic Access Network), menyediakan layanan perpindahan data(GSM®/GPRS/EDGE) melalui jaringan tanpa izin seperti Wi-Fi. Hal ini memungkinkan smartphone dengan jaringan Wi-Fi melakukan panggilan telepon ke jaringan GSM melalui jaringan Wi-Fi.

Model

Model Awal : 850, 857, 950, 957 Model Monokrom berbasis Java : seri 5000 dan seri 6000 Model Warna : seri 7200, seri 7500 dan seri 7700 Model dengan kemudahan mengetik : seri 7100 Model Blackberry Modern : seri 8000, termasuk BlackBerry Pearl dan BlackBerry Curve

Crackberry

Crackberry berasal dari kata crack yang berarti kokain dan kata Blackbery. Kemudahan yang dihadirkan dalam mengakses e-mail dan pesan instan membuat para pengguna seringkali tak bisa lepas dari Blackberry. Efek yang dihasilkan membuat para pengguna tampak seperti orang yang kecanduan dengan Blackberry. Crackberry pun menimbulkan kekhawatiran akan perubahan ritme kerja menjadi tidak sehat.dan hilangnya keseimbangan hidup.

Hal ini kemudian membuat beberapa pemerintahan negara membatasi bahkan melarang penggunaan Blackberry. Di Kantor Imigrasi dan Kewarganegaraan Kanada, pejabat memerintahkan karyawan untuk mematikan alat dari jam 7 malam hingga 7 pagi,hari libur dan akhir pekan. Hal ini untuk menjaga kesimbangan hidup karyawan. Pemerintah kemudian mengeluarkan panduan khusus dalam menangani kondisi darurat sehubungan pembatasan Blackberry. Sementara di Perancis, muncul larangan bagi para menteri untuk menggunakan Blackberry dengan alasan intelijen. Hal ini dapat dimengerti, mengingat di Inggris pemanfaatan Blackberry telah meluas hingga ke pelacakan nomor-nomor kendaraan serta foto-foto pelaku kriminal.

By : Anistia

04 Maret, 2009

12 SHIO MANUSIA



12 Shio - Karakter berdasarkan Zodiak Binatang Cina




Latar Belakang

(Gemintang.com) Shio adalah simbol binatang cina yang mewakili 12 siklus tahunan. Mereka mewakili konsep siklus waktu, tidak seperti konsep waktu Barat yang diwakili dengan bintang-bintang. Kalendar Bulan Cina dibuat berdasarkan siklus dari bulan, dan dibangun dalam format berbeda dari kalendar Barat yang berbasiskan Matahari. Dalam kalendar Cina, awal tahun dimulai antara akhir Januari dan awal Februari. Cina mengadopsi kalender barat sejak tahun 1911, meskipun kalendar lunar (berbasiskan bulan) masih digunakan untuk acara-acara festival seperti Chinese New Year atau yang lebih dikenal dengan Imlek. Banyak kalendar Cina termasuk yang beredar di Indonesia mencetak dua versi baik itu kalendar yang berdasarkan matahari dan penanggalan Cina berdasarkan bulan.

Di Amerika, setiap tahun ditandai berdasarkan kelahiran Yesus Kristus, sebagai contoh, 1998 berarti 1,998 tahun setelah kelahiran Kristus. Ini mewakili persepsi linear waktu, dimana waktu berproses secara garis lurus dari masa lalu masa kini dan masa mendatang. Dalam adat Cina tradisional, metode penanggalan adalah berdasarkan siklus, siklus berarti sesuatu terjadi berdasarkan siklus waktu. Metode rakyat yang populer dimana kita dapat melihat metode siklus ini adalah perekaman tahun ke dalam Dua Belas Tanda Binatang. Setiap tahun di tandai dengan nama binatang atau "shio" sesuai dengan siklus yang berputar : Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi. Oleh karena itu, setiap dua belas tahun binatang atau shio yang sama akan muncul.

Shio binatang juga menandakan fungsi sosial yang berguna untuk mencari tahu umur seseorang. Daripada menanyakan berapa umur seseorang, seringkali orang hanya bertanya apa shio dari orang tersebut. Ini akan menaruh orang tersebut dalam siklus 12 tahun, dan dengan sedikit akal sehat, kita bisa menghitung umur orang tersebut.
Legenda Shio

Menurut legenda tradisional Cina, ke dua belas binatang dikumpulkan dalam satu hari untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin dalam siklus pertahunan. Sang Khalik membuat kontes tersebut: siapapun yang dapat menyeberang sungai akan mendapat giliran pertama, dan sisanya akan mengikuti urutan sesuai dengan kedatangan mereka.

Pada awalnya kedua belas binatang berkumpul di dalamnya termasuk kucing. Kucing memberitahu berita ini kepada teman baiknya si Tikus, dan mereka setuju untuk pergi berdua keesokan harinya. Namun, ketika hari dimana kontes dimulai Tikus tidak membangunkan Kucing, yang sebagai seorang kucing senang sekali tidur sepanjang hari. Maka itu kucing tidak mengikuti lomba dan tidak masuk dalam siklus tahunan shio.

Pada saat kompetesi, tikus yang penuh akal menumpang pada si Kerbau yang kuat dan gagah untuk menyeberangi sungai. Ketika kerbau sudah mau meloncat ke tepian seberang sungai, tanpa sepengetahuan Kerbau, si Tikus meloncat dari punggung kerbau, dan menjadikan dia pemenang kontes. Binatang terakhir adalah binatang malas yaitu Babi yang pemalas, oleh karena itu Tikus menjadi tahun pertama dari siklus shio, dan diakhiri oleh babi tanpa adanya shio Kucing dalam dua belas siklus tahun itu. Dan oleh karena itu juga, menurut legenda, permusuhan antara kucing dengan tikus dimulai dan masih berlanjut sampai sekarang. Rat - TIKUS
Kamu imajinatif, menyenangkan dan benar benar murah hati terhadap orang yang kamu cintai. Namun, kamu cenderung mudah marah dan terlalu kritis. Kamu juga dikenal sebagai orang yang opportunis. Lahir dalam shio ini, kamu akan senang bekerja dalam sales atau penulis, kritikus atau penerbit.

Born in 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008.

Lebih detail klik disini
Buffalo - KERBAU
Dilahirkan sebagai pemimpin, kamu menjadi inspirasi untuk orang di sekitar kamu. Kamu memilih metode konservatif dan berbakat menggunakan tangan kamu. Sangat mengharapkan segala sesuatu berjalan sesuai dengan pilihan kamu. Shio kerbau akan sangat berhasil sebagai dokter, jendral atau penata rambut.

Born in 1925, 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009.

Lebih detail klik disini
Tiger - MACAN
Kamu sensitif, emosional dan mampu menciptakan cinta yang luar biasa. Namun, kamu memiliki kecenderungan mengambil semua dan menjadi kerasa kepala dengan apa yang kamu anggap benar; lebih dikenal dengan istilah pemberontak. Shio macan ini sangat cocok sebagai boss, penjelajah, pembalap atau matador.

Born in 1926, 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010.

Lebih detail klik disini
Rabbit - KELINCI
Kamu adalah orang yang baik, sangat patuh dan menyenangkan. Kamu memiliki kecenderungan menjadi sentimentil. Menjadi hati-hati dan konseratif, kamu sangat berhasil dalam bisnis dan juga menjadi pengacara, diplomat atau aktor yang baik

Born in 1927, 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011.

Lebih detail klik disini
Dragon - NAGA
Penuh fitalitas dan antusias, Naga adalah individu yang popular meskipun dengan reputasi yang buruk dan 'mulut besar'. Kamu sangat pandai, berbakat dan perfeksionis namun kualitas ini menjadikan kamu kompeten di lingkungan kamu. Kamu akan sangat cocok sebagai artis, pendeta atau politikus.

Born in 1916, 1928, 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000.

Lebih detail klik disini
Snake - ULAR
Kaya di dalam kebijakan dan ramah, kamu sangat romantis dan berpikir dalam dan intuisi kamu memandu dengan kuat. Hindari sikap rakus terhadap uang. Jaga selera humor mengenai hidup kamu. Shio ular biasanya cocok sebagai guru, filosofi, penulis, psikiater dan peramal.

Born in 1917, 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001.

Lebih detail klik disini
Horse - KUDA
Kapasitas kamu dalam bekerja keras sangat mengagumkan. Kamu adalah orang yang mandiri. Selain pandai dan ramah, kamu cenderung menjadi egois dan tajam dan harus menjaga diri agar tidak terlalu mementingkan diri sendiri. Shio kamu menandakan sukses sebagai petualang, peneliti, puitis atau politikus.

Born in 1918, 1930, 1942, 1954,1966, 1978, 1990, 2002, 2014.

Lebih detail klik disini
Goat - KAMBING
Selain sering merasa salah tingkah dihadapan orang lain, Shio Kambing dapat menjadi teman yang menyenangkan. Kamu sangat elegan dan artistik namun menjadi yang pertama dalam memberikan komplain apapun. Singkirkan rasa pesimisme dan kekhawatiran dan coba untuk menjadi tidak tergantung terhadap kenyamanan materi. Kamu akan cocok sebagai aktor, pengebun atau penata rias.

Born in 1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015...

Lebih detail klik disini
Monkey - MONYET
Kamu sangat pintar, karena sifat alami kamu yang luar biasa dan personalitas yang menarik, kamu sangat disukai. Monyet, bagaimanapun juga, harus menjaga agar tidak menjadi orang yang oportunis dan tidak dipercaya oleh orang lain. Shio kamu menjanjikan kesuksesan disegala bidang yang kamu coba.

Born in 1920, 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992, 2004, 2016...

Lebih detail klik disini
Rooster - AYAM
Ayam adalah pekerja keras; tegas dalam mengambil keputusan juga jarang mengutarakan pemikiranya. Oleh karena ini, kamu cenderung menjadi ekslusif terhadap orang lain. Kamu adalah pemimpi, pemilih busana yang baik dan ekstravaganza. Lahir dalam shio ini kamu dapat bahagia menjadi pemilik restoran, penerbit, tentara atau turis.

Born in 1921, 1933, 1945, 1957, 1969, 1981, 1993, 2005, 2017...

Lebih detail klik disini
Dog - ANJING
Anjing tidak pernah mengecewakan kamu. Lahir dalam shio ini kamu sangat jujur, dan setia orang yang kamu cintai. Kamu selalu merasa khawatir, perkataan yang tajam dan cenderung mencari kesalahan. Namun kamu akan menjadi businessman, aktivis, guru atau polisi yang baik.

Born in 1922, 1934, 1946, 1958, 1970, 1982, 1994, 2006, 2018...

Lebih detail klik disini
Pig - BABI
Kamu adalah teman yang baik, orang yang pintar dengan kebutuhan yang kuat untuk mencapai tujuan apapun. Kamu sangat baik, toleran dan jujur namun juga mengharapkan hal yang sama dari orang lain, tentunya hal ini sangat naif. Pencarian kamu terhadap material dapat menjadi kegagalan. Babi akan sangat berhasil dalam bidang seni seperti penghibur atau juga pengacara.

Born in 1923, 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019...

bY : ANISTIA

02 Maret, 2009

CERPEN

Burung Murai Batu

Alam adalah sastra makro yang tak dapat terlukiskan secara keseluruhan seerentak dalam angan maupun kanvas besar. Sebuah raksasa sastra , keindahan illahiah milikNya hanya mampu manusia meleburkan diri dengannya. Catnya selautannpun hanya mampu melukis bagian kecil celupan itu. Semua keindahan dan kesombongannyapun tetap milikNya, tak tertandingi. Nyanyian, ya nyanyian indah adalah nyanyian alam. Desau angin, gemuruh air jatuh dari atas bukit kebawah ngarai dan sungaoi-sungai kecil. Desau ombak di laut dan nyinyian burung-burung, ialah sekelumit cerita melukis duniawi, mayapada.
Berjalan kedalam hutan hijau. Batu-batu sungai-sungai dan air mengalir. Keindahan nyanyian Murai batu. Seekor burung yang dicat alam berwarna hitam pada paruhnya, bintik-bintik putih pada helai sayapnya. Semua warna putih pada dadanya, seperti menyatakan inikah dadaku yang sesungguhnya menyembul dada yang bagus dan sehat menantang cahaya matahari pagi. Bernyanyi saat fajar merekah dan senja menurunkan lanskapnya. Murai batu mengajak pergi isterinya mengitari pohon kariwaya ( sejenis pohon beringin yang tumbuh didalam hutan ditepi sungai). Dibawah pohon ini banyak ulat dan ngengat bahkan cacing kecil yang senang hidup diantara serpihan buah kariwaya yang mulai membusuk. “Indah sekali udara pagi”, kata Murai suami. “Iya”. “Mungkinkah kita memiliki tempat berteduh dengan baik, saat boldozer disana itu kembali akan menebang pohon ini, suamiku” ?. Kita sambil berdo’a saja, karena kita tidak bisa melawannya”. “Kecuali kita demo seperti manusia. Yah, demo”. Kata demo, itu bagus kemaren saya melihat demo lebah. Kenapa. Lebah dan koloninya diserang boldozer kemudian sopirnya disengat sampai sakit dan meninggal. Waduh, lebah mana itu. Katanya, lebah keras yang disebut Naning. Oh, iya nanning kan enak dimakan, tetapi juga keras sengatan dan bisa-nya. Menurut cerita sebelum menyerang ia mengasah dahulu senjatanya kebesi kuning yang ada di dalam hutan. Dari sana ia menuju musuhnya. Jangan sampai kita tertusuk, nanti pasti seperti sopir boldozer itu, jawab Murai suami.
Angin yang bertiup perlahan menyejukan kedua burung ini. Kecipak air yang mengalir dibebatuan menghendaki mereka terjun keair melepaskan dahaga dan kepenatan bahkan mencuci bulu-bulunya nan indah.
Semenjak adanya proyek tanaman industri ini konon katanya HTI, maka habitat murai batu menjadi terganggu. Sungai-sungai dan pohon-pohon kariwaya bahkan ladang pakis yang luas telah hilang. Kerusakan lingkungan yang menjadi bagian terpenting kehidupan semakin menjadi-jadi. Lahan untuk mereka bernaung dan berkembang biak telah terusik. Keserakahan manusia tak dapat dipungkiri. Bumi yang hijau dan penuh daya pesona akan musnah tanpa perlindungan. Murai batu hanya selalu menyanyi dan menyanyi, padahal manusia semakin tumbuh dan berkembang baik kualitas dan kuantitasnya. Jika mereka juga banyak menyukai murai batu maka akan terjadi perburuan besar-besaran lagi. Semoga tidak terjadi.
Murai batu telah banyak menyuarakan alam yang menyenangkan membuat hidup lebih hidup. Karena itu ia banyak diburu oleh para pencinta burung. Dari pegunungan ia datang dan ke ngarai ia terbang, masuk kedalam sangkar emas pengusaha kaya yang hobby burung. Terus dilombakan dalam lomba burung berkicau ia mendapat trofi, tetapi bukan sang murai batu. Tetapi tuannya yang mendapat anugrah. Sampai suatu hari ketika kucing rumah yang berbulu halus dan selalu menyeringai terhadapnya, karena iri melihat perlakuan tuannya dengannya, menerkam murai itu dalam sangkar emas. Sangkar terjatuh dan ada celah yang menganga, sang murai terbang sambil bernyanyi kegirangan. Ia terbang dan hinggap diatas pagar, bernyanyi diatas pohon jambu air diteras belakang rumah tuannya. Sang pembantu berteriak , allaahhh .. murai-murai kembali dong, nanati saya dimarahi, murai bernyanyi dengan riang. Kebebasan yang ia dapatkan dengan sesukanya. Menampak hijau gunung gemunung dan hutan dikaki bukit. Ia berteduh sejenak didekat pohon kariwaya dihutan itu. Lalu terjun keaiar dan berkepak-kepak seperti mati hanyut kehilir. Ketika ada cabang dan ranting pohon yang menjuntai keair lalu ia bertengger disana dan mulai memanggil betinanya yang lama sekali hilang dari dirinya. Sambil ia tetap berharap bahwa betinannya tak akan terjerat sipemburu burung seperti dirinya. Nyanyian elegi pagi terus mencecarnya, alam sangat menyenangkan dan ia terbangun dari deritanya. Sambil berharap segera bertemu betinanya dan memulai hidup baru, dengan bertelur dan bertelur meneruskan keturunannya.(* Kota Tanjung Tabalong, 23 Maret 2004).

By : ANISTIA

CERPEN

Peradilan Rakyat


Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf.

"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."

Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.

"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."

"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.

Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.

Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."

Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.

"Tapi aku datang kemari bukan untuk minta pertimbanganmu, apakah keputusanku untuk menolak itu tepat atau tidak. Aku datang kemari karena setelah negara menerima baik penolakanku, bajingan itu sendiri datang ke tempat kediamanku dan meminta dengan hormat supaya aku bersedia untuk membelanya."

"Lalu kamu terima?" potong pengacara tua itu tiba-tiba.
Pengacara muda itu terkejut. Ia menatap pengacara tua itu dengan heran.
"Bagaimana Anda tahu?"

Pengacara tua mengelus jenggotnya dan mengangkat matanya melihat ke tempat yang jauh. Sebentar saja, tapi seakan ia sudah mengarungi jarak ribuan kilometer. Sambil menghela napas kemudian ia berkata: "Sebab aku kenal siapa kamu."

Pengacara muda sekarang menarik napas panjang.
"Ya aku menerimanya, sebab aku seorang profesional. Sebagai seorang pengacara aku tidak bisa menolak siapa pun orangnya yang meminta agar aku melaksanakan kewajibanku sebagai pembela. Sebagai pembela, aku mengabdi kepada mereka yang membutuhkan keahlianku untuk membantu pengadilan menjalankan proses peradilan sehingga tercapai keputusan yang seadil-adilnya."

Pengacara tua mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.
"Jadi itu yang ingin kamu tanyakan?"
"Antara lain."
"Kalau begitu kau sudah mendapatkan jawabanku."
Pengacara muda tertegun. Ia menatap, mencoba mengetahui apa yang ada di dalam lubuk hati orang tua itu.
"Jadi langkahku sudah benar?"
Orang tua itu kembali mengelus janggutnya.

"Jangan dulu mempersoalkan kebenaran. Tapi kau telah menunjukkan dirimu sebagai profesional. Kau tolak tawaran negara, sebab di balik tawaran itu tidak hanya ada usaha pengejaran pada kebenaran dan penegakan keadilan sebagaimana yang kau kejar dalam profesimu sebagai ahli hukum, tetapi di situ sudah ada tujuan-tujuan politik. Namun, tawaran yang sama dari seorang penjahat, malah kau terima baik, tak peduli orang itu orang yang pantas ditembak mati, karena sebagai profesional kau tak bisa menolak mereka yang minta tolong agar kamu membelanya dari praktik-praktik pengadilan yang kotor untuk menemukan keadilan yang paling tepat. Asal semua itu dilakukannya tanpa ancaman dan tanpa sogokan uang! Kau tidak membelanya karena ketakutan, bukan?"
"Tidak! Sama sekali tidak!"
"Bukan juga karena uang?!"
"Bukan!"
"Lalu karena apa?"
Pengacara muda itu tersenyum.
"Karena aku akan membelanya."
"Supaya dia menang?"

"Tidak ada kemenangan di dalam pemburuan keadilan. Yang ada hanya usaha untuk mendekati apa yang lebih benar. Sebab kebenaran sejati, kebenaran yang paling benar mungkin hanya mimpi kita yang tak akan pernah tercapai. Kalah-menang bukan masalah lagi. Upaya untuk mengejar itu yang paling penting. Demi memuliakan proses itulah, aku menerimanya sebagai klienku."
Pengacara tua termenung.
"Apa jawabanku salah?"
Orang tua itu menggeleng.

"Seperti yang kamu katakan tadi, salah atau benar juga tidak menjadi persoalan. Hanya ada kemungkinan kalau kamu membelanya, kamu akan berhasil keluar sebagai pemenang."

"Jangan meremehkan jaksa-jaksa yang diangkat oleh negara. Aku dengar sebuah tim yang sangat tangguh akan diturunkan."

"Tapi kamu akan menang."
"Perkaranya saja belum mulai, bagaimana bisa tahu aku akan menang."

"Sudah bertahun-tahun aku hidup sebagai pengacara. Keputusan sudah bisa dibaca walaupun sidang belum mulai. Bukan karena materi perkara itu, tetapi karena soal-soal sampingan. Kamu terlalu besar untuk kalah saat ini."

Pengacara muda itu tertawa kecil.
"Itu pujian atau peringatan?"
"Pujian."
"Asal Anda jujur saja."
"Aku jujur."
"Betul?"
"Betul!"

Pengacara muda itu tersenyum dan manggut-manggut. Yang tua memicingkan matanya dan mulai menembak lagi.
"Tapi kamu menerima membela penjahat itu, bukan karena takut, bukan?"

"Bukan! Kenapa mesti takut?!"
"Mereka tidak mengancam kamu?"
"Mengacam bagaimana?"
"Jumlah uang yang terlalu besar, pada akhirnya juga adalah sebuah ancaman. Dia tidak memberikan angka-angka?"

"Tidak."
Pengacara tua itu terkejut.
"Sama sekali tak dibicarakan berapa mereka akan membayarmu?"
"Tidak."
"Wah! Itu tidak profesional!"
Pengacara muda itu tertawa.
"Aku tak pernah mencari uang dari kesusahan orang!"
"Tapi bagaimana kalau dia sampai menang?"
Pengacara muda itu terdiam.
"Bagaimana kalau dia sampai menang?"
"Negara akan mendapat pelajaran penting. Jangan main-main dengan kejahatan!"
"Jadi kamu akan memenangkan perkara itu?"
Pengacara muda itu tak menjawab.
"Berarti ya!"
"Ya. Aku akan memenangkannya dan aku akan menang!"

Orang tua itu terkejut. Ia merebahkan tubuhnya bersandar. Kedua tangannya mengurut dada. Ketika yang muda hendak bicara lagi, ia mengangkat tangannya.

"Tak usah kamu ulangi lagi, bahwa kamu melakukan itu bukan karena takut, bukan karena kamu disogok."
"Betul. Ia minta tolong, tanpa ancaman dan tanpa sogokan. Aku tidak takut."

"Dan kamu menerima tanpa harapan akan mendapatkan balas jasa atau perlindungan balik kelak kalau kamu perlukan, juga bukan karena kamu ingin memburu publikasi dan bintang-bintang penghargaan dari organisasi kemanusiaan di mancanegara yang benci negaramu, bukan?"

"Betul."
"Kalau begitu, pulanglah anak muda. Tak perlu kamu bimbang.

Keputusanmu sudah tepat. Menegakkan hukum selalu dirongrong oleh berbagai tuduhan, seakan-akan kamu sudah memiliki pamrih di luar dari pengejaran keadilan dan kebenaran. Tetapi semua rongrongan itu hanya akan menambah pujian untukmu kelak, kalau kamu mampu terus mendengarkan suara hati nuranimu sebagai penegak hukum yang profesional."

Pengacara muda itu ingin menjawab, tetapi pengacara tua tidak memberikan kesempatan.
"Aku kira tak ada yang perlu dibahas lagi. Sudah jelas. Lebih baik kamu pulang sekarang. Biarkan aku bertemu dengan putraku, sebab aku sudah sangat rindu kepada dia."

Pengacara muda itu jadi amat terharu. Ia berdiri hendak memeluk ayahnya. Tetapi orang tua itu mengangkat tangan dan memperingatkan dengan suara yang serak. Nampaknya sudah lelah dan kesakitan.

"Pulanglah sekarang. Laksanakan tugasmu sebagai seorang profesional."
"Tapi..."

Pengacara tua itu menutupkan matanya, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi. Sekretarisnya yang jelita, kemudian menyelimuti tubuhnya. Setelah itu wanita itu menoleh kepada pengacara muda.
"Maaf, saya kira pertemuan harus diakhiri di sini, Pak. Beliau perlu banyak beristirahat. Selamat malam."

Entah karena luluh oleh senyum di bibir wanita yang memiliki mata yang sangat indah itu, pengacara muda itu tak mampu lagi menolak. Ia memandang sekali lagi orang tua itu dengan segala hormat dan cintanya. Lalu ia mendekatkan mulutnya ke telinga wanita itu, agar suaranya jangan sampai membangunkan orang tua itu dan berbisik.

"Katakan kepada ayahanda, bahwa bukti-bukti yang sempat dikumpulkan oleh negara terlalu sedikit dan lemah. Peradilan ini terlalu tergesa-gesa. Aku akan memenangkan perkara ini dan itu berarti akan membebaskan bajingan yang ditakuti dan dikutuk oleh seluruh rakyat di negeri ini untuk terbang lepas kembali seperti burung di udara. Dan semoga itu akan membuat negeri kita ini menjadi lebih dewasa secepatnya. Kalau tidak, kita akan menjadi bangsa yang lalai."

Apa yang dibisikkan pengacara muda itu kemudian menjadi kenyataan. Dengan gemilang dan mudah ia mempecundangi negara di pengadilan dan memerdekaan kembali raja penjahat itu. Bangsat itu tertawa terkekeh-kekeh. Ia merayakan kemenangannya dengan pesta kembang api semalam suntuk, lalu meloncat ke mancanegara, tak mungkin dijamah lagi. Rakyat pun marah. Mereka terbakar dan mengalir bagai lava panas ke jalanan, menyerbu dengan yel-yel dan poster-poster raksasa. Gedung pengadilan diserbu dan dibakar. Hakimnya diburu-buru. Pengacara muda itu diculik, disiksa dan akhirnya baru dikembalikan sesudah jadi mayat. Tetapi itu pun belum cukup. Rakyat terus mengaum dan hendak menggulingkan pemerintahan yang sah.

Pengacara tua itu terpagut di kursi rodanya. Sementara sekretaris jelitanya membacakan berita-berita keganasan yang merebak di seluruh wilayah negara dengan suaranya yang empuk, air mata menetes di pipi pengacara besar itu.

"Setelah kau datang sebagai seorang pengacara muda yang gemilang dan meminta aku berbicara sebagai profesional, anakku," rintihnya dengan amat sedih, "Aku terus membuka pintu dan mengharapkan kau datang lagi kepadaku sebagai seorang putra. Bukankah sudah aku ingatkan, aku rindu kepada putraku. Lupakah kamu bahwa kamu bukan saja seorang profesional, tetapi juga seorang putra dari ayahmu. Tak inginkah kau mendengar apa kata seorang ayah kepada putranya, kalau berhadapan dengan sebuah perkara, di mana seorang penjahat besar yang terbebaskan akan menyulut peradilan rakyat seperti bencana yang melanda negeri kita sekarang ini?" ***

By : Anistia malinda

01 Maret, 2009

Persahabatan Kita

Dita menaruh tas di kursinya. Seperti biasa, sahabatnya sudah datang terlebih dahulu.
Maklum, sahabatnya yang satu itu rumahnya sangat dekat dari sekolah. Namanya Via.
Sahabatnya tak hanya Via seorang. Masih ada yang lain. Yaitu Dina dan Shira.
Mereka berempat sama-sama jomblo, kecuali Shira. Apalagi pacar Shira juga merupakan cowok TER-cakep di sekolah yang punya rating tinggi. Namanya Dio.
Dan mereka sama-sama anak tunggal. Maksudnya, hanya Dina yang memiliki kakak cowok yang ganteng. Alhasil, Dita, Via, dan Shira pun iri.
But still, Dina pribadi sih ngaku kalau punya kakak itu nggak enak. Apalagi kalau cowok, waduuh... bisa dijailin abis-abisan ama tuh cowok.

Dina menghampiri Via yang sedang mengobrol dengan Dina. Pasti masalah cheers, pikir Dita.

"Hai! Pada ngomong apaan loe? Pasti ngomongin soal cheers," terka Dita.

"Hhmm... iya. Loe kok tau? Nggak biasanya loe to the point kayak gini," kata Via heran.

"Ya tau dong! Soalnya gue juga punya masalah nih, kayaknya masalah TERBESAR DI ABAD INI!!" suara Dita meninggi.

"Ya ampuun... ampe segitunya?" kata Via heran.

"IYA! Loe kekurangan anggota cheers, kan? Nah, masalah yang gue hadepin ini... LEBIH DARI ITU!" teriak Dita sampai membuat Via dan Dina menutup telinga karena budeg.

"Iye, iye! Cepetan ceritain! To the point aja!" pinta Via.

"Iya! Gini lho, gue heran... kenapa sih, banyak cowok ngelirik kita?"ucap Dita heran.

"Lho?! Kalau banyak dilirik... bukannya bagus?" tanya Dina, lalu melanjutkan, "Apalagi, gue, Via, ama loe juga jomblo. Kalau gitu... bagus, dong?"

"Emang... tapi kenapa ya gue nyamannya kalau menjomblo?" kata Dita sambil menatap langit-langit.

"Itu kan yang udah biasa menjomblo. Udah deh, saatnya membuka diri kita. Mumpung masih ada peluang. Iya nggak?" kata Via, sambil melirik Dio yang sedang berjalan dengan centil.

"Yaa, terserah loe deh Vi!" kata Dita menyerah. Tak lama, bel masuk berbunyi.***



Pulang sekolah. Anak-anak SMU 82 segera berhamburan keluar kelas. Hari ini hari Sabtu, cewek-cewek yang terkenal centil di sekolah mereka langsung JJS bareng teman-teman cowoknya. Sedangkan Dita, Via, Dina dan Shira memilih jalan-jalan bareng. Prinsip mereka adalah : Girlfriend stay forever!

"Nggak sama cowok loe, Ra?" goda Via membuka pembicaraan.

"Apa sih loe, Vi! Gue emang nggak jalan-jalan ama cowok gue, abisan dia banyak tugas gitu deh. Makanya dia nggak jalan-jalan ama gue, takutnya tugasnya itu numpuk," jelas Shira. Tampak sedikit kekecewaan terlihat di wajah cantik Shira.

"Oooh, bahagianya diriku. Karena hari ini, loe mau gue traktir. Hari ini gue sweet seventeen,so I want to celebrate my birthday, with you, my lovely friend!" kata Dita gembira.

"Apa? Hari ini loe sweet seventeen? Waa... happy birthday, dear! I'm sorry I cant give you a present," kata Via heboh.

"OK, thanks dear! Sekarang loe-loe pada ke rumah gue yuk! Nanti gue pinjemin baju keren. Mau gak?" tawar Dita.

"OK!! C'mon dear, let's go!" ajak Via semangat.***



Birthday party-nya Dita- yang mirip-mirip private party berlangsung heboh, biarpun Dita hanya mentraktir sahabat-sahabatnya makan-makan di Pizza Hut, namun heboh sekali! Mereka ngobrol-ngobrol, apalagi waktu itu banyak cowok-cowok yang ganteng. Mereka berbisik.

"Eh eh... ada cowok ganteng tuuh..." kata Dina iseng.

"Iya..." balas Via.

Mereka tertawa bersama, hampir ngakak.

Tiba-tiba Shira berhenti tertawa. Pandangannya tertuju ke suatu arah.

"Heh, Ra, kok loe berhenti ketawa?" tanya Dita heran.

"A...aa..da Dio..."kata Shira terbata-bata.

"Hah? Masa sih?" kata Via, lalu ia melihat ke lain arah. Ia melihat Dio yang terlihat merangkul seorang cewek dengan begitu mesra. Apalagi, mereka hanya berdua. Parahnya, mereka tak memerhatikan keberadaan Shira!

Shira tak dapat menahan tangisnya. Refleks, Shira berlari meninggalkan tempat itu.

"SHIRA!"teriak Via sekeras mungkin. Namun sayangnya, Shira sudah pergi meninggalkan tempat itu dengan air mata yang begitu meleleh.***



Senin, istirahat sekolah, jam 09.55

Dita berjalan lemas menuju kantin. Shira hari ini masuk, namun ia tak mau cerita bagaimana hubungannya dengan Dio.

Dita ke stan bakso. Ia menyerahkan uang Rp.5000,- ke penjual bakso itu. Tiba-tiba, ia melihat ketiga sahabatnya. Ada Shira! Pasti ngomongin Shira ama Dio.

Dita menghampiri teman-temannya.

"Hai! Pada ngomongin apa sih?" tanya Dita. Ia meletakkan mangkuk baksonya di meja kantin.

"Biasa. Shira and her love! She broke up with Dio, and she so sad, of course!" kata Via to the point.

"Hah? Ra? Loe putus ama Dio?" kata Dita. Yah, biarpun tadi dia sudah menyangka, pasti beginilah jadinya!

"Iya. Kita putus hari itu juga. Gue yang nelpon Dio, tapi gue gak langsung marah-marahin dia, tapi gue nanya dulu, hubungannya ama tuh cewek kayak gimana. Apa cuma temenan, sahabatan, atau malah pacaran! Ternyata, hubungan Dio sama cewek itu memang baru hari Jumat, tapi mereka udah sayaang banget. Makanya gue akhirnya mutusin dia. Gue nggak mau diduain kayak gitu!" kata Shira tertahan.

Dita, Via dan Dina menatap Shira sungguh-sungguh. Mereka sangat merasakan apa yang Shira rasakan.

"But still... gue rasa gue lebih patah hati kalau gue kehilangan kalian. Gue ngerasa, kalau sahabat itu lebih abadi. Gue ngerasa, hidup gue nggak akan kayak gini tanpa kalian," kata Shira sambil menatap ketiga sahabatnya dengan sayang.

"Iya. We are best friend... forever and ever," kata Via.

Mereka berangkulan menuju kelas. Ah, orang lain memang bisa datang ke hidup kita dan boleh pergi ke hati orang lain yang ia mau. Namun, sahabat sejati tidak bisa diganti, dan tidak akan pergi.


The End

By : Anistia Malinda

Maju

Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.

Sekali berarti
Sudah itu mati.

MAJU

Bagimu Negeri
Menyediakan api.

Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai

By : Anistia

DIPONEGORO


Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

By : Anistia

Kepergianmu

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

By : Anistia Malinda

Kepada Seorang Ayah Yang Berbahagia


Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu

By : Anistia Malinda

Tahun Ketiga

Ini adalah tahun ketiga kita bersama
Menanti berlabuhnya asa di satu biduk cinta terindah
Terombang ambing di tengah lautan luas nan ganas
Berteman satu dayung dan satu tekad

Untungnya…
Perahu ini tetap kokoh seperti mula
Meski ombak tak henti menerjang
Meski pasang sering menenggelamkan harapan
Engkau tetap percaya, engkau tetap mengerti
Engkau tetap menanti
Tak ingin kembali, tak ingin berhenti
Engkau terus ingin bersamaku hingga ke tepi
Di pelabuhan terindah
Bersama cinta dan rindu yang kita punya
Tanpa memandang apa, siapa, tapi bagaimana

Ini adalah tahun ketiga kita bersama
Penantian tanpa letih, kesabaran diuji
Di saat satu persatu cinta dua insan biasanya t’lah mati
Engkau tetap disini, tak sedikitpun isyaratkan letih

Percayalah…
Ketulusanmu takkan pernah terganti
Keyakinan dan harapanmu kan terwujud abadi
Sebab kita berjanji bukan sekedar bermimpi

By : Anistia Malinda

Tomorrow Never Come

Ternyata aku memang mencintainya. Setiap malam aku memikirkan ini, dan sekarang baru aku merasa yakin kalau rasa ini memang hanya untuknya. Semakin aku mengenalnya, seakan aku tak bisa lepas lagi darinya. Michelle, aku sangat mengagumimu. Sosok yang begitu sederhana. Yah, alasan itulah yang selama ini membuatku tak berani meneruskan rasa ini. Aku, seorang pemilik bisnis komputer yang cukup terkenal, tak mungkin bisa jatuh cinta pada seorang gadis biasa seperti dia. Aku yang lulusan S2 sebuah PTN terkenal di Jakarta tak mungkin bersama gadis yang hanya lulusan SMA. Aku yang terus berprestasi sepanjang masa studiku hingga sekarang berkarir, tak mungkin berniat serius dengan anak seorang pemilik warung pinggir jalan seperti dia. 6 bulan lebih aku tetap pada pemikiranku itu. Sungguh, aku tak mungkin bersama dia. Apa kata dunia bila aku pacaran, dan akhirnya mengikat janji dengan gadis yang tak setara denganku?Dan aku yakin bisa menghilangkan rasa yang sebenarnya telah tumbuh sejak pertama bertemu dengannya, di warung milik ayahnya. Sampai hari ini tiba. Keyakinanku goyah. Yah, ternyata semua prediksiku salah. Aku tak bisa melupakannya, sedetik pun. Terlebih akhir-akhir ini. Entah apa yang membuatku begitu mengaguminya diantara gadis-gadis lainnya. Ada banyak pilihan buatku, gadis selevel, pintar, berkarir, dari keluarga yang disegani, tapi aku tak pernah bisa memilih. Tak ada satu gadispun yang sanggup menyita waktu dan pikiranku seperti Michelle. Aku akui setahun yang lalu aku pernah berniat serius dengan salah satu branch office managerku di kantor cabang daerah Surabaya. Dia pintar, disiplin, loyal, dan yang paling penting, dia juga berniat serius denganku. Tapi aku juga tak mengerti kenapa tiba-tiba saja perasaan itu hilang justru setelah kami semakin saling mengenal, dan akhirnya aku membiarkan dia dinikahi seorang staff perbankan rekanan bisnisku. Yap, istilahnya, aku jadi mak comblang untuk orang yang katanya aku sayangi. Aneh kan? Akhirnya setelah aku mengenal Michelle, aku tahu jawabannya. Aku hanya mengagumi saja, bukan mencintai. Dan aku merasa berbeda dengan Michelle. Walaupun sebelumnya ada banyak penyangkalan dan pemikiran rasional atas perasaanku padanya, kenyataannya, aku mengakui sekarang. Aku sedang jatuh cinta!
***
Saat itu aku melihatnya sedang membantu seorang nenek menyebrang di jalanan yang memang sangat ramai. Entah kenapa tiba-tiba saja aku menghentikan laju mobilku dan memutuskan mengikutinya. Ternyata dia lalu masuk di sebuah warung pinggir jalan tak jauh dari tempatku berdiri memandangnya. Pandanganku terus mengikutinya. Dia sibuk melayani pembeli. Dengan tangannya yang cekatan dia membersihkan meja, mengantar pesanan, menerima pembayaran dari pembeli, sesekali menyeka keringat yang menetes di dahinya. Tanpa sadar, hampir dua jam aku disana memandangnya. Dan hal itu berlanjut terus hingga satu minggu. Aku tetap berdiri disana, sampai pada hari ke delapan pengintaianku, aku memutuskan untuk makan di warung itu. Sebuah keputusan sulit karena sebelumnya aku tak pernah makan di pinggir jalan. Aku termasuk orang yang sangat berhati-hati dengan makanan. Tapi toh akhirnya aku masuk juga, dan mulai memilih makanan apa yang akan aku santap. Dia datang, menawarkan menu andalan warungnya. Aku mengikuti sarannya, es kelapa muda dan soto babat tapi tanpa nasi, karena aku tak biasa mengenyangkan diri di pagi hari. Dia berlalu, melayani pesananku dengan bantuan seorang lelaki paruh baya yang akhirnya aku kenal sebagai ayahnya. Saat dia datang lagi dengan pesananku, aku benar-benar tak mengerti apa yang membuatku nekat melakukan ini. Dia biasa saja, sekilas tak ada yang menarik dari wajahnya. Sampai saat aku melihatnya tersenyum pada ayahnya sewaktu mereka asyik bercanda. Akrab sekali. Warungnya memang masih sepi, karena mungkin memang masih terlalu pagi. Dan aku memang sengaja memilih waktu ini agar aku bisa menemukan jawaban atas kelakuan anehku seminggu ini. Akhirnya aku temukan. Kesahajaannya, semangatnya, rasa percaya dirinya, keramahannya, juga senyumnya. Aku terpesona pada dirinya. Hingga berbulan-bulan aku selalu sarapan di warung itu, berkenalan dengan ayahnya. Membicarakan obrolan-obrolan ringan seputar topik-topik hangat yang menjadi headline di surat kabar, hingga cerita soal keluarganya. Ternyata ayah Michelle open mind person, berwawasan, dan sangat bijak menyikapi suatu masalah. Aku tak pernah canggung dibuatnya. Dari obrolan biasa, hingga masalah serius menyangkut masa depanku aku bicarakan padanya. Tak jarang Michelle turut menyela saat dia tak sibuk melayani pembeli. Menanggapi omongan ayahnya yang kadang memang suka diselingi dengan canda. Aku seakan merasa begitu dekat dengan mereka, disamping perasaan lain yang aku rasakan semakin tumbuh subur pada Michelle. Tapi seperti apa yang aku ungkap sebelumnya, aku tak berani mengakui kalau ini adalah rasa cinta, hanya karena status sosial dan keadaan Michelle yang sangat sederhana. Tapi pagi ini, setelah semalaman aku berpikir keras, aku akan mengubahnya. Yah, aku sudah mantap pada pilihanku. Aku sudah tahu banyak tentang latar belakang Michelle. Studinya mandek bukan karena otak Michelle tak mampu, tapi karena dia mengalah untuk adik-adiknya. Tak meneruskan studi tak membuat Michelle berhenti belajar. Banyak yang dia tahu, termasuk masalah komputer. Rasa ingin tahunya sangat tinggi, membuat aku semakin tak bisa melepas pesonanya. Yah, hanya keadaan yang kurang menguntungkan baginya. Dan sekarang, aku ingin sekali membuatnya bahagia. Berhenti memikirkan nafkah untuk keluarganya. Karena aku yakin sanggup menafkahinya, lahir dan batin, termasuk menyekolahkan kedua adiknya. Aku semakin mantap dengan keputusan ini. Segera kupacu Soluna hijau metalikku dengan hati yang tak menentu. Kali ini aku berniat memarkirnya di depan warung ayah Michelle, agar dia yakin aku bisa mencukupi kebutuhan materinya. Selama ini aku memang tak mengenalkan diriku yang menjadi direktur utama perusahaan spare part komputer dengan banyak kantor cabang di seluruh Indonesia. Yang mereka tahu aku hanya seorang wiraswasta yang sedang meniti karir. Aku tak berniat membohongi mereka, hanya saja aku tertarik dengan ketulusan dan keramahan mereka pada setiap orang, tak perduli status sosial mereka. Dan itu menjadi satu bukti padaku, bahwa mereka, terlebih Michelle tak berorientasi pada status dan materi bila mengenal seseorang, berbeda dengan orang-orang yang selama ini berada di dekatku. Setelah tikungan itu aku akan segera sampai, tapi ups!!! Nyaris saja aku menabrak seorang nenek tua yang menyebrang tertatih. Untung aku cepat menguasai keadaan hingga mobilku bisa berhenti di pinggir jalan sebelum sempat menabrak pohon beringin besar di sisi jalan itu. Huff!! Aku menarik nafas lega. Aku keluar, hanya ingin mengetahui keadaaan nenek tua itu. Tapi kelihatannya dia baik-baik saja, hanya agak terkejut sedikit mungkin. Tapi sudah ada banyak orang yang datang dan menolongnya, termasuk Michelle. Dia segera memeluk nenek tua itu sebelum dia menjerit dengan kerasnya. Aku heran melihatnya. Nenek itu baik-baik saja, bahkan sekarang bisa berdiri tanpa bantuan Michelle. Tapi Michelle terus menatap ke arah mobilku sambil meneteskan air matanya. Lirih juga kudengar dia menyebut namaku. Lalu datang ayah Michelle, melihat keadaan dan menenangkan Michelle. Ada segulir air mata jatuh di pipinya. Aku tak mengerti. Segera saja kudekati Michelle, gadis yang ingin kunikahi itu. Aku tak tahan melihatnya menangis tersedu seperti ini. Tapi seakan dia tak melihatku, berlari mendekati mobilku. Ternyata ada banyak orang di sekeliling mobilku, menarik tubuh seorang lelaki muda yang bersimbah darah dari kursi depan mobilku. Aku heran, dan berjalan mendekat. Melihat Michelle yang masih terus menangis, juga ayahnya. Lalu aku melihat wajah itu, penuh darah, tapi aku masih bisa mengenalinya. Dia adalah aku.


By : Anistia Malinda

28 Februari, 2009

Dengan Sebuah Puisi

Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta berbatas cakrawala

Dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis jarum waktu bila kejar mengiri

Dengan puisi aku memutih nafas jalan yang busuk
Dengan puisi aku berdoa perkenankanlah kiranya

Aduuh hari gini kok masih sempet-sempetnya ngomongin cinta?
Tapi cinta khan nggak kenal perang, nggak kenal panas, nggak kenal hujan,
nggak kenal badai, apalagi cuma badai reformasi!

Puisi cinta di sini banyak sekali bentuknya, cinta kepada Allah, cinta kepada orangtua,
cinta kepada adik-kakak, cinta kepada kekasih, cinta kepada negeri,
pokoknya segala macem cinta yang pernah kita rasain deh... !!

27 Februari, 2009

Selembar Bulu Mata Elena

Suasana senja yang basah memberikan aroma tersendiri pada sebuah café. Elena menghirup aroma kopinya, sedang aku sibuk memperhatikan bulu matanya yang menari-nari bila ia mengedipkan kelopak matanya. Ia mengangkat cangkir putih yang masih mengepul itu jauh-jauh dari hidung dan bibirnya ketika tiba-tiba aku melihat sesuatu menempel di bibir merahnya.

“Ada sesuatu di bibirmu.” Elena menaruh cangkir kopinya di pinggir piring brownies kenari kesukaannya lalu mengambil tisu. “Jangan! Maaf, biar aku saja.” Aku menawarkan diri. Ia membiarkan aku mengambil selembar bulu matanya yang terjatuh di bibir merahnya. “Astaga, bulu mata?” Ia menggeleng-gelengkan kepalanya hingga rambutnya yang secuping bergoyang-goyang. Namun kembali dihirupnya aroma kopi robustanya seakan ia hanya pura-pura terkejut saja barusan. Aku mempelintir selembar bulu mata itu dengan ibu jari dan jari telunjukku. Kuperhatikan selembar bulu matanya yang menawan itu. Panjang, hitam, dan tebal. Bentuknya seperti lengkungan bulan sabit di pertengahan bulan.

“Kira-kira bulu mata yang mana, ya?” Elena membuang tatapan matanya keluar jendela. Kedua kelopak mata itu tak berkedip menatap kaca jendela yang telah basah oleh rintikan hujan yang kian deras. Sebuah suasana kota yang becek dan macet di luar sana mewarnai sore yang basah. Dari dalam café ini, kota itu tampak beruap.

Aku terus memperhatikan bulu-bulu mata Elena. Matanya masih menatap keluar jendela di sampingnya. Namun kutemukan ada sebuah negeri yang disembunyikan oleh pemilik bulu mata itu. Aku tahu ia memikirkan hal yang lain.

Tapi tiba-tiba kedua kelopak mata itu berkedip sekali. Membuatku sadar untuk segera mengalihkan pandanganku ke lain tempat, pada cangkir putih kopinya yang kini telah ternoda. Lipstik.

“Iya, ya. Yang kanan atau yang kiri?” Kataku akhirnya balik bertanya sambil mengeluarkan buku pocket berwarna hijau dari saku celanaku.

“Katanya kalau bulu mata kanan yang jatuh berarti ada yang cinta atau kangen,” ia tersenyum lalu bertopang dagu memperhatikanku. Aku jadi sedikit salah tingkah. “Nah, kalau yang kiri….” Ia tidak melanjutkan tapi mengambil sebatang rokok dan mengamitnya di bibir. Aku mematikkan api untuknya.

“Kalau yang kiri?” tanyaku menyambung. Ia menggeleng-geleng lalu melepaskan kepulan asap rokok ke udara. Aku lihat asap itu seperti membangun suatu pondasi. “Ya, sebaliknya.” Jawabnya singkat.

“Itu kan hanya mitos.”

“Lho, tidak percaya? Dunia ini kan sudah rancu. Kita perlu keyakinan baru selain kenyataan. Kita perlu jadi seperti kodok di got sana. Nyanyi-nyanyi saat hujan, nyaplok nyamuk di waktu malam, bermetamorfosis. Ya, hidup di dua alam. Percaya pada yang nampak juga pada penampakan.” Elena menghisap lagi rokoknya dalam-dalam. Sementara aku berusaha bangkit dari keterpukauanku pada negeri bulu matanya.

“Kenapa mesti kodok?”

“Karena kodok hidup di dua alam. Begitu pun dengan kita, seharusnya hidup di dua alam; ya malam, ya siang. Yang nyata maupun yang tidak. Paling tidak kita harus bisa menyeimbangkan.” Aku mengernyitkan kening. Biar bagaimana pun jawaban Elena, ucapannya selalu memesona.

“Ah, tapi aku keberatan kalau harus menjadi kodok.”

“Ya, terserah.” Ia angkat bahu.

“Sudah seharusnya kita kembali pada mitos. Ah, bagaimana Tuhan ini. Menciptakan manusia dengan rasio, sedang Dia sendiri irasional.” Kami bertatapan mengulum senyum. Dan sambil menikmati tatapan serta senyumnya itu kubuka buku pocket hijauku dan di halaman yang bertuliskan “Elena di Hari Hujan”, kutaruh selembar bulu matanya itu sebagai pembatas buku.

“Ah Elena, sudahlah! Kita tidak tahu itu kiri atau kanan. Bukankah itu hanyalah selembar bulu mata yang tepat jatuh di bibir merahmu?” aku menepis asap rokok yang dihembuskannya di hadapanku, ia tersenyum. Dan dari bibir merah itu keluar ucapan, “Itu tugasmulah!” Ia kembali menatap keluar jendela.

Gumpalan asap rokoknya menghambur lagi di hadapanku. Asap itu menggumpal tebal seperti awan hingga mengingatkanku pada cerita tentang negeri di awan. Maka dengan segera kubangun sebuah negeri dari kepulan asap itu sebelum ia menguap tanpa jejak. Sebuah negeri tentang selembar bulu mata Elena.

***

Buku hijau. Sebenarnya telah banyak buku catatan harian yang telah katam kutulis dengan berbagai jadwal, curahan hati, atau sekadar uneg-uneg. Dan setiap buku selalu memiliki pembatas buku.

Pertama kali aku mengenal pembatas buku adalah ketika aku menginjak masa puber. Aku selalu percaya rautan pensil berwarna yang disimpan beraneka warna sebagai pembatas buku akan menjadi pelangi saat hujan selesai. Dan ternyata itu benar terjadi. Lalu ketika aku memiliki buku catatan berikutnya, aku menaruh bulu ayam sebagai pembatas buku. Setiap hari bulu ayam itu akan bertambah dengan sendirinya namun dengan warna yang berbeda. Dan suatu malam ketika buku catatanku telah penuh, aku melihat kupu-kupu keluar dari buku catatanku dan berterbangan di kamarku. Kamarku jadi penuh oleh kupu-kupu. Indah, berjuta warnanya. Kupu-kupu malam.

Pernah pula aku menjadikan potongan-potongan kuku jariku sebagai pembatas buku catatanku. Dan aku selalu tahu bintang di langit akan bertambah satu setiap ada lima buah potongan kuku di halaman catatanku. Lalu kini apa gerangan yang akan hadir bila aku menjadikan selembar bulu mata Elena sebagai pembatas buku catatanku?

***

Waktu itu musim nyekar. Hingga banyak kembang berhamburan dan aroma wangi bunga memenuhi paru-paru. Perempuan bergaun hitam dan berkerudung hitam itu mengangkat kepalanya dari gundukan tanah yang masih merah. Di belakangnya berdiri pohon kamboja memadu putih. Tangannya memegang setangkai mawar merah yang mulai layu. Tak ada siapa-siapa di sisinya, hanya sebuah batu nisan putih mengukirkan nama sang terkasih. Wajahnya pucat, mungkin tak dibubuhi bedak. Mungkin juga telah luntur oleh keringat dan air mata. Namun bibirnya masih semerah buah apel. Aku tak tahu kenapa tiba-tiba ia menatapku. Matanya yang berhias smoky eyes itu seperti menghipnotisku karena sungguh aku tak bisa beranjak dari makam tempat ayahku terlelap. Yah, dan ketika kelopak mata itu berkedip, maskara hitam itu luntur oleh air matanya. Lalu ia roboh seketika.

Ketika ia siuman berkatalah ia padaku, “Oh, kamu orang itu? Yang di situ? Yang menolong aku? Terima kasih.”

“Ya, sama-sama. Siapa yang meninggal?”

“Suamiku. Hanya suamiku yang kucintai, selebihnya aku hanya ingin dicintai.” Ia memejamkan mata. Bulu mata lentik itu basah.

“Ya. Siapa namamu? Biar kuantar pulang.”

Sejak itu aku mengenal seorang perempuan bernama Elena.

***

Sore ini senja basah lagi. Warnanya jadi pudar dan buram, tapi Café tetap tampak ramai dan hangat. Canda, tawa, kepulan asap rokok, musik, kopi mewarnai ruangan. Aku menulis kata ‘kiri’ di halaman kanan buku catatan hijauku. Ah, aku selalu ingat kata-kata Elena. Bukankah sudah menjadi tugasku mencari tahu kanan atau kirikah bulu matanya yang aku dapatkan di bibir merahnya kemarin? Dan aku tidak heran, hari ini aku mendapatkan selembar bulu matanya lagi. Yah, selembar bulu mata Elena menjadi dua.

Tiba-tiba kulihat dari arah pintu masuk sesosok perempuan bertubuh langsing dengan pakaian yang menarik datang menghampiriku. Aku tersenyum menyambutnya dan mempersilahkannya duduk.

“Lama menunggu?” tanyanya, aku menggeleng. Elena tampak segar. Ia selalu tampak lebih cantik di sore hari. Ia segera memanggil waitress dan memesan secangkir kopi jenis robusta dan brownies kenari kesukaannya.

“Bagaimana kabarmu?” sapaku.

“Baik. Tapi aku mungkin sedikit lelah karena terlalu giat bekerja.” Kuperhatikan wajahnya yang berseri itu. Di manakah letak kelelahan itu?

“Lelah?Memangnya kamu kerja apa sih?” tanyaku sedikit berani tapi sebenarnya aku tak berniat apa-apa.

“Ah, sudahlah! Tidak penting. Pekerjaanku sama saja seperti dulu.” Lagi-lagi ia tersenyum, ia selalu tersenyum menggoda. Aku angkat bahu. Beberapa saat kemudian setelah kami bercakap mengenai hujan dan senja, pesanannya datang. Akhirnya kami pun mulai melesapi rasa di lidah. Rasanya aneh memang, mengecap rasa manis di depan seorang perempuan sepertinya bagai mendapatkan rasa manis yang tidak dijual di mana pun.

Sambil menghirup, mengecap, dan mereguk, kuperhatikan kelopak mata itu dan sesekali pula menanggapi ucapannya. Ia mengatakan kalau ia baru ke salon untuk mengkriting bulu matanya. Di salon Anu sedang ada potongan harga katanya. Ia juga mengatakan kalau ia tidak suka menggunakan bulu mata palsu. Menurutnya itu norak dan akan membuat matanya iritasi. Berbicara tentang mata, mengingatkan aku pada sosok Elena saat pertama kali aku mengenalnya. Ya, dalam bingkai bulu mata itu, tiba-tiba aku melihat sebuah nisan putih terpantul pada bola matanya.

“Elena, boleh aku tanya sesuatu?” ia tidak menyahut, tapi ekspresinya membolehkan aku untuk bertanya apa saja.

“Dari suamimu dulu kamu punya anak?”

“Tidak, aku mandul.”

“Apa?”

“Aku mandul.” Ia mengulangi.

“Oh, maaf.” Ia hanya menggeleng. Apakah ia bercanda?

“Oleh sebab aku mandul, aku hanya mencintai suamiku. Yang lain tidak.”

“Apa?”

“Ya, yang lain tidak. Tidak ada yang mencintaiku seperti almarhum suamiku. Dia mengambilku dari comberan, dari got-got di luar sana saat hujan pada malam yang dingin. Dan dia mencintaiku sepenuh hati lebih dari sekadar membutuhkan rahimku. Dia memberiku arti apa itu hangat dan menjadi baik.”

“O…, tap….”

“Aku senang menjadi temanmu, Jo. Aku janji tak akan mempermainkanmu, meski aku hanya ingin dicintai.” Ia tersenyum dan menatap ke kaca jendela. Sekali lagi aku memperhatikan kelopak mata yang sesekali berkedip itu. Bulu matanya lentik membingkai matanya yang berkaca-kaca.

“Elena, boleh aku mengatakan sesuatu?”

“Boleh.”

“Aku suka bulu matamu.”

***

Setiap hari. Setelah aku menemuinya saat itu dan menuliskan kata ‘kiri’ pada halaman kanan buku catatanku. Setelah aku menuliskan tema besar hari itu “Bulu Mata Elena,” bulu mata Elena di catatan harianku selalu bertambah satu setiap harinya. Aku semakin gandrung. Setiap halaman kiri buku itu selalu bertuliskan kanan, begitu pula sebaliknya. Aku ingin cepat-cepat tahu selembar bulu matanya yang dulu jatuh di bibir merahnya itu yang kanan atau yang kiri. Bukankah aku penggemar sejati yang butuh kepastian untuk menjadi suami pengganti?

Anehnya, hampir setiap malam aku selalu menemui sosok-sosok Elena di berbagai tempat. Di restoran Itali, di hotel berbintang, di tempat parkiran, di dalam lif apatemenku, bahkan di taman. Namun ia tidak pernah menegurku. Elena bermetamorfosis. Yah, bermetamorfosis di waktu malam. Suatu saat ia menjadi berudu, kemudian menjadi kecebong yang bermain-main di dalam air. Lalu tiba-tiba di suatu malam pekat ketika hujan mengguyur, aku mendengar suara kodok nyanyi-nyanyi di sebelah kamar apartemenku. Aku tidak yakin itu Elena, sebab rasanya janggal, di kamar yang steril dan nyaman, ada nyamuk yang bebas berkeliaran.

***

Sore ini ketika kami berjanji lagi bertemu di café yang sama. Duduk, menikmati secangkir kopi, dan mengobrol, Elena hadir lagi dengan wajah segar. Dan matanya berhias smoky eyes seperti dipemakaman waktu itu. Matanya jadi terkesan begitu hitam dan tajam. Namun ada sesuatu yang dalam di sana.

“Akhir-akhir ini mataku gatal.” Katanya. Ia menyelipkan rambutnya yang bergoyang-goyang ke kupingnya agar tidak mengganggu.

“Coba kulihat!” aku menawarkan diri. Ia menyodorkan tubuhnya kehadapanku hingga aku dapat melihat jelas ke kejernihan matanya. Ia berkedip-kedip.

“Apa yang kamu lihat?”

“Bukan apa-apa. Bulu matamu terlalu panjang dan lebat.”

“Oh ya? Jadi mungkin harus aku pangkas sedikit ujungnya biar tidak membuat mataku gatal-gatal.”

“Lho, aku tidak tahu. Rasanya akibat gatal-gatal bukan karena bulu matamu.”

“Ya. Mungkin aku salah pakai maskara. Mungkin seharusnya aku ke salon saja untuk ikut paket bulu.” Kami tertawa. Hari ini ia tampak begitu riang dan senang bergurau.

Maka ketika malam merayap dan kami berpisah, aku segera masuk ke kamar apartemenku dan menuliskan beberapa kata di halaman kanan buku catatanku. “Kiri. Aku jatuh cinta pada bulu matamu.”

***

Begitulah setiap saat. Bulu mata Elena semakin bertambah setiap hari. Dan aku semakin bahagia serta penasaran. Buku catatan hijauku sudah hampir penuh walau hanya berisi tulisan kanan dan kiri juga kalimat-kalimat pendek. Namun Elena semakin sulit saja ditemui. Mungkin ia terlampau sibuk dengan pekerjaannya, aku tak cukup berani menghubunginya. Pernah suatu siang aku meneleponnya, tetapi jawaban diseberang sungguh mengecewakan: ‘mohon tinggalkan pesan, nyonya sedang istirahat.’ Elena masih tidur.

Dan semua kisah itu? Benarkah itu Elena? Sesosok Elena yang kutemui di birunya malam. Bermetamorfosis. Apakah Elena serupa apa yang ia katakan? Kodok.

Tapi aku selalu menepis prasangkaku. Aku tahu perempuan itu hanya ingin dicintai.

***

“Kamu baik, Jo.” Elena menghembuskan asap rokoknya. Ia menyilangkan kaki. Tubuhnya yang langsing dibaluti rok span dan jaket hitam.

“Apa kamu suka memuji?” lanjutnya. Ia mendelik menatap penuh selidik, tapi bibir merahnya menyala, tersenyum menggoda.

“Ah tidak. Memang kamu cantik dengan potongan rambut seperti itu.” Ia tertawa. Ditaruhnya rokoknya di asbak dan ia duduk dengan tegap sambil menata rambutnya. “Seperti ini?” ia tersenyum dan ia benar-benar menawan. Aku hanya mengangguk-angguk.

“Tadinya rambutku panjang, lho. Dan memang aku identik dengan rambut panjang.”

“Lalu kenapa dipotong?”

“Biasa. Aku ada masalah dengan rambut.”

“Rontok?” ia menggeleng.

“Bukan. Bukannya aku tidak pernah pergi ke salon, shampo seperti tak ada yang cocok. Tapi kamu pasti tertawa kalau aku beri tahu.”

“Oh ya? Apa itu?”

“Ketombe.” Katanya setengah berbisik. Lalu kami tertawa. Ngobrol. Ngobrol. Ngobrol. Sore selalu tampak lebih indah bila mengobrol dengan Elena.

“Oh ya Elena. Matamu masih gatal?”

“Mm….” Ia hanya menjawab dengan gumaman.

“Hanya sedikit.” Katanya kemudian. Aku memperhatikan kelopak matanya.

“Boleh tanya satu hal?” tanyaku. Ia mengangguk.

“Apakah kulit bulu mata bisa ketombean?”

“Apa?”

“Maaf, maksudku ada sesuatu di bulu matamu?”

“Yang mana? Kanan atau kiri?”

“Dua-duanya.”

“Astaga….” Dia mengambil tisu di samping cangkir kopinya.

“Jangan, biar aku saja!” Aku mengambil beberapa serbuk putih yang melekat di bulu matanya dan memperlihatkan padanya. Dia menghisap lagi rokoknya seraya tidak peduli. “Aku sudah konsultasi ke salon. Maskara yang lama aku ganti dengan maskara bening. Ah, mungkin maskara murahan hingga bila sudah kering dia malah memutih seperti ketombe.” Aku melipat tanganku dan bersandar di kursi. Memperhatikannya.

“Kau tahu Elena, ketombe dapat menyebabkan rontok.” Kataku menggoda sambil menahan senyumku.

“Ah, kamu mengejekku.” Ia tersipu. Segera setelah itu ia berpaling ke kaca jendela. Merokok, menghembuskan asap rokoknya. Sebuah negeri tentang bulu matanya mengepul ke atas lalu lenyap tanpa bekas.

***

Semakin hari aku semakin gelisah, semakin penasaran, semakin bahagia. Dan tentu saja aku semakin jarang bertemu dengan Elena. Kiri kanan, kanan kiri, bulu matanya yang indah itu semakin bertambah. Akan jadi apakah pembatas bukuku itu kelak? Hatiku terus saja bertanya-tanya. Jawaban apa yang akan aku dapat? Tidak mesti harus sampai halaman akhir. Yang penting adalah jawaban. Tapi tugasku adalah: yang kanan atau yang kiri. Kanan artinya cinta, sedang kiri sebaliknya.

Rasanya aku tidak peduli lagi. Aku harus mengatakan kegelisahanku ini pada Elena. Kulipat koran sore itu. Sebenarnya aku pun tidak membacanya karena pikiranku selalu melayang pada perempuan yang memiliki bulu mata di catatanku itu.

Aku tersenyum ke arah datangnya Elena.

“Sore ini hujan lagi.” Katanya lalu duduk di hadapanku. “Memang sudah musimnya.” Sahutku.

“Ya, semuanya jadi basah dan dingin.” Ia tampak kesal karena baju merahnya basah terkena hujan. Waitress mengantarkan kopi dan cemilan favoritnya.

“Jadi semua orang butuh kehangatan, kan?” Aku menggoda. Ia melirikku datar.

“Akan banyak kodok di luar sana.” Aku tertawa mendengar jawabannya. Ia menghirup aroma kopinya. Aku selalu suka karakter bicaranya.

“Kamu suka kopi jenis robusta?”

“Ya, jenis ini baik untuk kita yang suka bekerja keras. Kadar kafeinnya tinggi, cocok untukku. Kamu?”

“Teh dengan sedikit creamer sudah membawa suasana nikmat. Kopi dan rokok, kamu selalu tampak segar dengan itu.”

“Ya, orang yang kerja malam memang butuh tenaga ekstra.”

“Memangnya apa kerjamu?”

“Ah, kamu tanya itu terus. Nanti juga kamu akan tahu.” Ia memandang ke kaca jendela yang berembun. Aku memperhatikan kelopak matanya. Kali ini kelopak itu tak berkedip sama sekali. Tiba-tiba aku melihat selembar bulu mata Elena terlepas dari kelopaknya.

“Elena, lihat aku sebentar!” ia memalingkan wajahnya ke arahku.

“Bulu matamu jatuh.” Aku mengambil sehelai bulu mata kanannya yang jatuh.

“Yang kanan.” Kataku. Ia tersenyum bahagia.

“Ada yang mencintaiku, Jo.” Katanya setengah berbisik. Namun bulu mata kanan Elena terus berjatuhan. Aku tercengang. Begitu banyakkah yang mencintai Elena?

“Elena, bulu matamu rontok!” kataku pelan karena terkejut.

“Astaga! Aku sudah mengkritingnya di salon, mengganti maskara, merawatnya…. Tapi kenapa….”

“Biar aku….”

“Ah, jangan!” Katanya sedikit terpekik menepis tanganku sambil memegangi mata kanannya.

“Sebaiknya kita tidak usah bertemu lagi, Jo.” Ia mengambil tasnya seraya hendak bergegas.

“Lho kenapa? Tunggu, kamu mau ke mana? Di luar hujan Elena.” Tapi Elena bangkit. Ia menutupi wajahnya. Walau begitu dapat kutangkap pancaran matanya bahwa ia hendak menangis.

“Elena aku tidak keberatan kalau….”

“Cukup! Bilang saja kamu ingin tidur denganku, kan? Aku benci! Kamu telah mengkhianati aku, Jo.” Teriaknya. Spontan saja semua orang yang ada di ruangan ini memandang kami.

“A…apa? tidur?….” Tapi Elena telah menghilang di balik hujan. Tak ada yang tersisa kecuali noda lipstik di cangkir kopinya dan serpihan-serpihan bulu matanya.

***

Berminggu-minggu aku mencari perempuan pemilik selembar bulu mata itu. Tapi tak kutemukan. Sedang semakin maju hari, hujan semakin menjadi. Apalagi perasaan penasaran dan gelisah ini. Elena tak bisa dihubungi, teleponnya tulalit, handphonenya tidak aktif. Dan setiap sore aku selalu ke café, menyediakan waktu duduk dan membaca koran sambil menunggu barang kali Elena mampir. Tapi rasanya sia-sia saja. Sudah begitu aku seperti sah mendapat predikat baru: orang dungu yang menunggu. Hingga akhirnya kala sore yang basah tak ketulungan itu, tiba-tiba orang-orang di dalam café menatap penasaran ke kaca jendela. Mata mereka menerawang menembusi kaca dan gerik mereka mengisyaratkan rasa penasaran. Aku jadi ikutan penasaran. Kututup koran sore itu dan bertanya pada seorang lelaki yang lewat di depanku.

“Di luar ada apa ya, Pak?”

“Ada perempuan gila telanjang hujan-hujanan. Setiap orang lewat ditanya.”

“Ditanya? Memangnya dia mencari sesuatu?”

“Namanya juga gila, nyari kok bulu mata.” Tanpa banyak pikir lagi aku langsung melesat keluar. Dan aku tidak peduli kalau aku harus basah-basahan. Bukankah Elena membutuhkan bulu mata?

Perempuan itu mendekatiku. Ia telanjang di tengah hujan. Aku dapat melihat dadanya yang sebesar tomat. Aku pun dapat melihat kelaminnya mengeluarkan nanah. Matanya cekung dan hitam di sekelilingnya, seperti hiasan smoky eyes walau kutahu ia tidak sedang berhias. Mata itu menatapku kosong, tak berkedip, dan tak kutemukan selembar bulu mata pun di kedua kelopaknya.

“Jo, aku tak bisa tidur. Aku kehilangan bulu mataku. Bukankah kamu masih menyimpan selembar bulu mataku waktu itu?” aku hanya mengangguk tak tega. Elena tampak berubah, ia begitu pucat dan mengkhawatirkan.

“Kamu butuh bulu mata yang mana, yang kanan atau yang kiri?” tanyaku bingung karena merasa asing berhadapan dengan Elena yang tidak berbulu mata. Aku meronggoh kantung celanaku mengeluarkan buku pocket hijauku.

“Dua-duanya.”

“Tapi aku tidak tahu ini kanan atau kiri. Bukankah ini hanyalah selembar bulu mata yang tepat jatuh di bibir merahmu?” Hanya bibir itu yang masih merah, pikirku.

“Tidak masalah.” Katanya lemah. Kelopak mata indah itu telah botak, aku membatin. Tapi mengapa ia tidak berinisiatif menggunakan bulu mata palsu saja meski aku tahu bulu mata-bulu mata palsu itu tidak akan pernah sebanding dengan keindahan bulu mata aslinya. Apakah di saat seperti ini ia masih berpikir bulu mata palsu itu norak?

“Tapi untunglah Elena, selembar bulu matamu telah menjadi banyak. Kamu bisa menyambungnya untuk kedua kelopak matamu di salon.” Kataku senang seraya memberi semangat padanya. Elena hanya mengangguk.

“Tapi tunggu dulu, ke mana saja kamu selama ini? Aku kangen sekali padamu.”

“Kangen?” ia tersenyum. Mungkin ia masih percaya pada mitos selembar bulu mata itu.

“Aku sakit, jadi harus berobat.”

“Apa? Sakit apa?” ia tidak menyahut, tapi nanah yang menetes sederas hujan dari kelaminnya telah menjelaskannya. Namun ia tidak menghiraukan keterkejutanku, kedua tangannya menadah, meminta bulu matanya. Kami sadar, kami sama-sama basah. Mandi basah. Orang-orang mungkin melihat kami seperti orang gila. Padahal kami sama saja dengan mereka, manusia-manusia dengan beragam identitas, manusia-manusia yang mungkin punya lebih dari satu identitas. Sama-sama bermetamorfosis untuk menjadi sempurna.

Aku membuka halaman yang hampir akhir dari buku catatanku. Ternyata catatanku berakhir di halaman kiri yang bertuliskan kanan.

“Elena, aku tahu jawabannya. Ini bulu mata kananmu.”

“Jadi kamu percaya mitos, kan?”

“Bukankah kamu pernah bilang kita kodok?”

“Tidak. Hanya aku yang kodok. Jo, terima kasih telah kangen padaku, tapi aku hanya ingin dicintai.” Elena mengambil bulu-bulu matanya dan memasangkannya langsung pada kedua kelopak matanya. Sungguh, untuk yang satu itu ia tidak membutuhkan jasa salon. Bibir merahnya tersenyum dan ia beranjak lurus sambil melambai. Aku hanya terbengong-bengong saja. Tapi ternyata aku salah lihat, jelasnya Elena tidak berjalan selurus manusia. Ia bermetamorfosis. Ia melompat-lompat seperti kodok. Ya, ia tiba-tiba menjadi kodok.

Maka ketika aku masuk ke kamar apartemenku dalam keadaan kuyup, aku langsung menuliskan tema besar pada halaman kiri bertuliskan kanan di buku catatanku: ”Selembar Bulu Mata Elena Menjadi Kodok.”

***

By : Anistia Malinda