27 Februari, 2009

Negeri Impian

Embun pagi enggan meninggalkan dedaunan
Meski angin dan matahari memaksanya pergi
Waktumu habis sudah……
Enyahlah dari sisi mentari ini

Karena kini negeri impianku telah datang
Negeri senja yang indah temaram
Yang kupetik dari gugusan malam
yang ku adopsi dari dua bagian dunia

Di negeriku ini, aku tidak diajari untuk mengerti
Bahwa harus kulukis langit dengan tinta-tinta
Yang kuambil dari sungai penuh warna

Disini aku melakukannya karena aku tahu
Bahwa semua dilakukan atas hidup itu sendiri
Yang selaras dan bersinergi dengan aturan yin dan yang
Yang bangunannya kubangun dengan pilar-pilar megah
Yang kususun dari manik-manik, batu dan permata
Dan tanggungjawab juga loyalitas jadi perekatnya

Tidak ada pengkhianatan atas sebuah janji
Karena sikap dan dan keinginan tulus jd sebuah terali
Senyumanpun menjadi doa sejati

By : Anistia Malinda