13 Januari, 2009

Archimedes Si Penemu Eureka can


Archimedes, Eureka … !!

I MADE IT, I FOUND IT …! GREAT ARCHIE!
Hari gini membicarakan Archimedes yang hidup pada 250 SM? Walaah …
Lha, tapi si Archie ini bukan sembarang orang lho. Dia adalah Bapak Matematika, Fisika, dan Astronomi paling hebat sepanjang umur bumi. Eiffel bisa menghitung struktur menaranya di Paris, Bill Gates bisa jadi raja Microsoft, karena dasar-dasar matematika yang diformulasikan oleh Archie 2250 tahun yang lalu. Kalkulus, ilmu Differensial-Integral untuk menghitung panjang, luas, dan volume benda yang membikin kepala mahasiswa fakultas eksakta cekot-cekot, dirumuskannya dengan enteng dan sambil lalu. Mengapa kapal yang demikian berat bisa mengapung di air? Archie menjelaskannya dengan Hidrostatika. Bagaimana duduk perkaranya sehingga ada siang dan malam, matahari terbit dan tenggelam? Lihatlah planetarium yang dibuat oleh Archie.

Tapi yang sangat fenomenal dan menjadi ‘merk dagang’ Archimedes adalah seruannya “Eureka!”, yang artinya “Aku telah menemukannya!”. Hebohnya lagi, Archie meneriakkan “Eureka!” ini ketika sedang nyemplung ke bak mandi, dan saking gembira dengan penemuannya, ia langsung berlari ke rumahnya untuk menuliskan penemuan tersebut, lupa bahwa ia fully naked … Sensor deh …
Apa yang membuat Archie berlarian di jalan seperti or-gil?
Archie dilahirkan pada tahun 287 SM di Syracus, Yunani. Ayah Archie, Pheidias adalah seorang aristokrat, budayawan dan astronom yang terkenal. Pada waktu muda, Archie pergi ke Alexandria untuk belajar. Pada abad kedua SM Alexandria adalah pusat ilmu terbesar di Laut Tengah, melebihi Athena. Di Alexandria ini terdapat perpustakaan yang dikelola oleh beberapa cendekiawan (baca “Alexandria, Dari Alexander The Great Hingga Cleopatra”, categori : Jalan-jalan Yuuk…).

Setelah kembali ke Syracus, Archie sepenuhnya mengabdikan hidupnya sebagai pemikir matematika dan fisika. Begitu asyiknya Archie berkutat dengan pemikiran teoretisnya, hingga ia sering lupa makan, lupa tidur, dan ogah mandi. Kalau penampilannya sudah begitu buruk, dekil dan bau, maka teman-temannya akan memaksanya untuk mandi dan sedikit mengurus diri.
Pada masa itu Syracus diperintah oleh Raja Hieron, yang berteman baik dengan Archie. Suatu ketika, Raja Hieron memerintahkan para tukang kayu membuat kapal yang sangat besar untuk dipersembahkan kepada Raja Ptolomeus di Mesir. Bobot kapal itu lebih dari 4000 ton, sehingga ketika kapal selesai dibuat, tidak bisa diluncurkan ke laut saking beratnya. Maka Raja Hieron memanggil Archie untuk diminta menyelesaikan persoalan. Apa yang dilakukan superman baheula ini? Ia memakai sistem katrol (kerekan). Dikisahkan, Archie menarik monster laut itu hanya dengan satu tangan (ini sih dilebih-lebihkan ‘kali ya …). Tetapi intinya, Archie menunjukkan pemahamannya tentang teori “Tuas” atau “Titik Tumpu”. Prinsip ini menyatakan bahwa “Dua beban akan seimbang pada jarak dua sisi yang sebanding dengan beban itu”.

Pemahaman Archie tentang tuas dan titik tumpu ini melahirkan sesumbarnya yang sangat terkenal, “Beri aku tempat untuk berdiri, dan aku mampu memindahkan bumi” (jangan dong, ntar milyaran penduduk bumi mesti ganti ka-te-pe … ).
Archie juga menyusun teori tentang bagaimana menentukan pusat gravitasi (titik berat benda) dari bentuk-bentuk segi empat, segi tiga, dan parabola. Selanjutnya, Archie mengajari kita bagaimana cara menghitung luas permukaan dan volume bola. Ia menunjukkan irisan/potongan kerucut yang berupa lingkaran, elips, parabola, dan hiperbola.

Kembali ke kasus ‘porno-aksi’ dimana Archie meneriakkan “Eureka!” sambil berlari telanjang bulat sepanjang jalan, ceritanya demikian. Pada waktu itu Raja Hieron memerintahkan seorang pandai emas membuat rangkaian bunga emas untuk dipersembahkan kepada dewa. Raja Hieron memberikan sebungkah emas sebagai bahan pembuat rangkaian bunga. Namun setelah rangkaian bunga itu selesai, Raja Hieron curiga pandai emas tersebut telah mengganti sebagian emas dengan perak murahan. The problem is, raja tidak bisa membuktikan pemalsuan itu, karena ketika ditimbang, berat rangkaian bunga itu sama dengan berat bungkahan emas yang dulu diberikannya kepada si tukang.

Kesal dan bete, Raja Hieron memanggil Archie. Bisa nggak bisa, orang pintar ini harus menyelesaikan persoalan maha pelik itu. Archie pun pulang dengan kepala puyeng kliyeng-kliyeng. Berhari-hari ia memikirkan pe-er sulit itu sampai tak makan dan tak tidur. Karena lelah dan depresi, Archie yang biasanya malas mandi itu mencoba mendinginkan kepalanya dengan nyebur ke bak mandi (tentu saja dengan membuka bajunya yang insya Allah sudah melebihi bau seribu kambing). Ketika ia masuk ke dalam bak mandi, air yang semula penuh pun meluap tumpah. Seketika itu juga pikiran Archie terang benderang. Ilham telah datang! Wangsit sudah turun! Maka ia pun melompat keluar dari bak mandi, berteriak “Eureka! Eureka!”, dan menjalankan porno-aksinya …
Emang pigimana sih penjelasan air tumpah itu dengan emas Raja Hieron? Kata Archie, gini lho ….

Jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air, maka air akan dipindahkan (tumpah) sebesar volume benda yang dimasukkan tersebut. Nah, volume benda berbeda-beda, meskipun beratnya sama. Volume satu kilogram besi pasti tidak sama dengan volume satu kilogram brondong jagung, lha wong berat besi dan berat brondong jagung beda jauh. Dengan prinsip ini, Archie minta disediakan emas yang beratnya sama dengan berat rangkaian bunga buatan si pandai emas. Bungkahan emas murni dan rangkaian bunga itu kemudian bergantian dicemplungkan ke dalam baskom berisi air penuh, dan diukur volume air yang tumpah dari baskom. Ternyata volume air yang tumpah tidak sama banyak. Dengan demikian terbukti bahwa rangkaian bunga itu disumpeli dengan logam lain, yang pastinya lebih murah. Si ‘pandai’ emas itu ternyata tidak ‘pandai’ menipu Archie. Ia pun akhirnya dihukum mati oleh Raja Hieron (loe sih, pake nipu raja segala, kebangetan loe …).

Archimedes tidak hanya pemikir teoritis, tetapi juga piawai mewujudkannya dalam karya aplikatif. Ia membuat berbagai peralatan teknologi pengairan di Mesir, peralatan perang, dan sebagainya, tetapi ia tidak mau mencatat hasil-hasil karyanya itu sebagaimana ia menuliskan penemuan-penemuan teoritiknya. Ia menganggap karya-karya itu hanya hasil kerja ‘ecek-ecek’ yang merendahkan kecerdasan otak dan kecanggihan ilmunya. Hwalaaah, ini mah arogan abis …
Pada tahun 212 SM, Syracus diserang oleh tentara Romawi. Pemimpin perang Romawi, Jenderal Marcellus yang sangat mengagumi Archimedes berpesan agar jagoan matematika dan fisika itu dilindungi, tetapi serdadunya yang gebleg tidak kenal mana orang yang bernama Archimedes. Pada saat serdadu Romawi menyerang penduduk Syracus dan semua orang kalang kabut, Archie nggak ‘ngeh’ karena sedang asyik menggambar lingkaran geometris dan menulis rumus-rumus di nampan pasirnya (maklum, waktu itu kan belum ada white board atau layar komputer). Seorang serdadu Romawi masuk ke rumahnya, dan bayangan serdadu itu jatuh di nampan pasir sehingga Archie merasa terganggu. Ia menoleh kepada serdadu itu dan berkata, “Tolong jangan berdiri disitu, bayangan tubuhmu mengganggu perhitungan saya.” Serdadu yang sudah lelah berperang itu tidak tertarik dengan pertunjukan matematika Archie. Ia mengacungkan pedangnya, memerintahkan agar Archimedes angkat tangan dan menyerahkan diri. Archie menolak pergi sebelum ia selesai dengan perhitungannya. Serdadu itu jengkel, maka dibunuhnya ahli matematika yang keras kepala itu …..
Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.


BY : EKA CAHYANTI
IJYA PRITI KUSUMA DEWI